Meski tak ditemukan barang bukti ineks, SL mengakui jika baru saja pulang dari diskotek Ibiza Club.
Ia mengonsumsi ineks satu butir di dalam diskotek dengan membelinya pada seseorang yang berada di sana seharga 500 ribu rupiah.
"Pengakuannya konsumsi ineks di dalam diskotek. Belinya di lokasi harga sekitar 500 ribu," beber Marji.
Ketua DPC Partai Persatuan Pembangungan Kota Surabaya, Ali Mahfud turut berkomentar terkait bandelnya tempat hiburan di Surabaya.
Salah satunya, tempat hiburan yang tidak berizin nekat beroperasi, ditambah persoalan peredaran narkotika.
"Ini pemkot harus tegas. Kalau perlu tutup tempat hiburan yang tidak berizin, apalagi menyangkut peredaran narkoba," kata Ali saat dihubungi InewsSurabaya.id
Ali menyayangkan, pihak manajemen tempat hiburan yang bandel, karena seolah membiarkan aktifitas peredaran narkotika di tempatnya.
"Saya dengan juga tidak berizin. Itu yang utama dulu. Tidak berizin tapi bisa beroperasi. Pengawasan dari pemerintah dan stakeholder terkait seperti apa?," tanyanya.
"Kedua soal narkoba. Saya kira tidak mungkin manajemen tidak tahu. Karena salah satu yang diamankan adalah mami freelance. Ini bertolak belakang dengan semangat mas Walikota membawa Surabaya sebagai kota Baldatun, Toyyibatun, Warrabum Ghofur. Surabaya senagai kota Pahlawan dan Santri," tandasnya.
Editor : Ali Masduki