Peran Komunitas Pemelihara Sungai
Menurut Prigi, peradaban sebuah kota bisa dilihat dengan penaatan dan pengelolaan sungai. Jika dibandingkan dengan sungai-sungai lain di Indonesia, sungai di Bali relatif lebih bersih karena tidak banyak dijumpai sampah plastik yang mengambang di sungai.
“Dari pantauan kami di Sungai Ayung dan Tukad Badung kami tidak banyak menemukan sampah plastik yang mengapung di sungai, kondisi ini berbeda dengan sungai-sungai lain di kota-kota besar di Indonesia yang masih dijumpai sampah mengapung di Sungai,” tuturnya.
Kondisi ini tidak lepas dari peran komunitas di Bali yang aktif menjaga dan aktif mengkampanyekan upaya perlindungan sungai agar bebas dari sampah.
Vokali Navicula dan aktor Pulau Plastik, Gede Robi, menjelaskan bahwa keadaan sungai di Gianyar dan Denpasar relatif bersih karena semua komponen masyarakat turut menjaga sungai.
"Diawali dengan Grassroot komunitas-komunitas di Bali yang aktif menyuarakan dan melakukan aksi bersih-bersih sungai, dukungan Media sehingga menjadikan isu lingkungan menjadi isu yang popular maka pemerinta Jeli dan menjemput bola mendukung isu lingkungan," jelasnya.
Gede Robi menegaskan, peran dunia usaha juga ikut terlibat dalam penataan sungai di Bali. Pemerintah Propinsi Bali berkomitmen menjaga kelestarian sungai di Bali hingga lahir Perda larangan penggunaan plastik sekali pakai dan pengelolaan sampah sehingga tidak mencemari sungai.
“Kebersihan sungai sesuatu yang wajar dan orang harus peduli, bagaimana mungkin di era informative dan segudang referensi tentang pentingnya lingkungan hidup dan salah satunya menjaga alam. Namun masih banyak orang yang belum menganggap kebersihan lingkungan dan sungai adalah lumrah, justru harus dipertanyakan jika orang masih tidak peduli pada kebersihan sungai,” tutup Robi.
Editor : Ali Masduki