get app
inews
Aa Read Next : Universitas Ciputra Sumbang Gazebo untuk Kenyamanan Santri di Pondok Alam Mahapatih Narotama

Mengenal Pemasaran Tong Tji Tea House Ditengah Pandemi, Sebuah Studi Kasus Bisnis Minuman Modern

Kamis, 19 Januari 2023 | 13:38 WIB
header img
Tong Tjie adalah salah satu merek dari produk teh yang cukup terkenal di masyarakat. Foto iNewsSurabaya/ist

Di tahun 2020 hingga tahun 2022, dunia dihadapi dengan permasalahan berupa pandemi virus corona. Kondisi ini menyebabkan berbagai sektor bidang yang ada di dunia terhambat, salah satunya bidang usaha makanan atau food and beverage. Negara maju hingga negara berkembang seperti Indonesia, turut mengalami resesi. Bank Indonesia mencatat, pada Januari 2020 terdapat capital inflow masuk sebesar Rp22,9 triliun. Namun, karena adanya pandemi yang datang, belum ada capital inflow dan capital outflow sebesar Rp171,6 triliun pada periode 20 Januari-1 April 2020.

Dalam masalah ini, sektor usaha kuliner turut mengalami penurunan untuk pendapatan harian, yakni sebesar 37%. Maka tak heran, pada periode ini, banyak pengusaha kuliner yang bangkrut dan terpaksa gulung tikar. Hasil survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik juga mencatat, dari 82,5% pelaku usaha di Indonesia yang mengaku terdampak pandemi, 92,47% pengusaha tersebut merupakan pelaku FnB. Maka dari itu, sektor bisnis akomodasi dan FnB menduduki peringkat 1 sebagai sektor bisnis dengan penurunan pendapatan terbesar. Penurunan pendapatan ini banyak dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satunya akibat adanya regulasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Maka dari itu, agar bisnis dari sektor FnB dapat terus berjalan secara berkelanjutan, maka diperlukan adanya IMC atau Integrated Marketing Communication. Dengan IMC, pelaku usaha FnB dituntut untuk bisa beradaptasi dengan perubahan pasar yang terjadi akibat perubahan global dan teknologi komunikasi. Salah satu usaha FnB yang menerapkan IMC pada saat pandemi adalah Tong Tji Tea House yang berada di Semarang, Jawa Tengah.

Tong Tjie adalah salah satu merek dari produk teh yang cukup terkenal di masyarakat. Produk ini dibuat oleh Tan See Giam. Bermula dari produksi rumahan pada tahun 1938, produk ini berevolusi menjadi usaha skala industri di bawah PT Dua Burung. Atas keberhasilannya mengembangkan produk tehnya, PT Dua Burung akhirnya melebarkan sayapnya dengan melakukan diversifikasi usaha pada sektor FnB, yang mana berada di bawah payung PT Cahaya Tirta Rasa yang beroperasi di Semarang, Jawa Tengah.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Berita iNews Surabaya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut