Awalnya, konsep yang diberikan adalah Tea Bar dengan pilihan makanan ringan seperti mendoan dan tahu pong. Namun, manajemen melakukan inovasi dengan menjadikan Tea Bar menjadi Tea House, yang mana berkonsep family restaurant dengan pilihan menu makanan berat dan camilan khas Indonesia. Berbagai hambatan yang terjadi di masa pandemi, Tong Tji Tea House rupanya dapat mempertahankan bisnisnya melalui strategi IMC. Adapun langkah yang dilakukan oleh Tong Tji Tea House dapat digunakan sebagai salah satu pilihan bagi pengusaha bisnis FnB lainnya untuk bisa bertahan menjalankan usahanya kala pandemi maupun pasca pandemi.
Konsep IMC dapat dipahami sebagai salah satu bagian dari komunikasi strategis. Fungsi IMC sendiri adalah menyatukan berbagai konsep dari strategi pemasaran dan metode komunikasi, sehingga perusahaan dapat memberikan pesan yang ingin disampaikan kepada konsumen dengan baik dan konsisten. Dalam hal ini, perusahaan tentu harus memperhatikan beberapa hal, seperti konsep pemasaran seperti apa yang harus dirancang, harus terlaksana seperti apa, hingga cara mengkomunikasikannya dengan konsep. IMC harus konsisten dalam menyampaikan pesannya, sehingga tujuan perusahaan dapat terlaksana dengan baik, entah meningkatkan brand awareness, meningkatkan pembelian produk, atau loyalitas konsumen. Adapun yang harus diperhatikan dalam IMC adalah segmentasi dan target pasar, lalu posisi perusahaan atau produk yang kerap disebut sebagai STP, lalu mix marketing dan promosi.
IMC tentu sangat penting bagi perusahaan karena dapat menjadi kanal komunikasi dari berbagai sumber untuk perbaikan perusahaan kedepannya. Seperti aspirasi dari pelanggan dan mitra yang dapat menjadi tolak ukur perusahaan. Dalam hal ini, Tong Tji Tea House menggunakan 5 jenis IMC yang digunakan dalam strateginya :
- Advertising
- Sales Promotion
- Personal Selling
- Public Relations and Publicity
- Digital Marketing
Dari analisis yang telah dilakukan, rupanya strategi IMC dari Tong Tji Tea House memiliki beberapa landasan utama, yaitu: mengutamakan kualitas, bahan, dan kebersihan makanan. Lalu, keramahan dalam melayani sehingga membuat konsumen nyaman saat berada di outlet. Terakhir, memastikan semua kualitas dari berbagai aspek telah terpenuhi, mulai dari kualitas makanan dan pelayanan.
Editor : Arif Ardliyanto