Menurut Basuki, pipa selang yang menyalurkan solar ke tanki kapal PT Meratus Line bisa saja diarahkan ke tangki tongkang PT Bahana Line di tengah atau di akhir proses pengisian solar.
Namun, 6 saksi dari PT Bahana Line kompak mengaku tidak pernah melihat adanya pemindahan ujung selang ke tangki kapal PT Bahana Line sendiri selama proses pengisian.
Meski demikian, para saksi juga mengakui bahwa di tengah-tengah proses pengisian mereka akan selalu masuk ke dalam ruangan kapal sesuai perintah Sukardi, atasan mereka.
Sukardi meminta mereka masuk ke ruang kapal untuk menyiapkan nota tanda terima (receipt for bunker) sehingga mereka tidak dapat mengawasi seluruh proses pengisian.
“Jika ada Pak Sukardi ya kami tidak melakukan pengawasan penuh. Di tengah-tengah proses pengisian, kami masuk ke ruangan untuk membuat RFB,” ujar saksi Fauzi.
Isi Tangki Dilaporkan Lisan
Muncul juga kesaksian janggal di antara kesaksian-kesaksian yang selalu nyaris seragam dari 6 karyawan PT Bahana Line itu.
Letak keanehan adalah pada laporan lisan volume BBM di tangki tongkang PT Bahana Line sebelum dan sesudah proses pengisian.
Laporan lisan itu disampaikan kepada atasan mereka, David Ellis Sinaga dan Dody Teguh Perkasa. Padahal, di setiap tongkang PT Bahana Line terdapat sekitar 6 tangki sehingga memunculkan pertanyaan apakah mereka dapat mengingat berapa volume setiap tangki sebelum dan sesudah proses pengisian.
“Iya. Memang tidak ada laporan tertulis. Laporan hasil ‘sounding’ tangki kami laporkan lisan,” ujar Eko yang kembali diamini rekan-rekannya.
Editor : Ali Masduki