LAMPUNG, iNews.id - MUKTAMAR ke 34 Nahdlatul Ulama baru saja dibuka Presiden RI Joko Widodo. Banyak misi yang diemban pada hajat tersebut.
Selain memilih Rais Aam dan Ketua Tanfidziyah, Muktamar di Provinsi Lampung ini menentukan langkah NU dalam menghadapi tantangan masa depan termasuk menyongsong satu abad NU pada tahun 2026 yang akan datang.
Tantangan itu beragam, antara lain kekuatan persaudaraan, persatuan dan kesatuan serta transformasi digital yang sudah menjadi bagian dari tuntutan kehidupan.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan persatuan dan kesatuan menjadi point penting pada lingkup keummatan yang selanjutnya menjadi pondasi kehidupan kebangsaan dan kenegaraan.
Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam) harus diwujudkan. Ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan) dan ukhuwah insaniyah (persaudaraan sesama manusia) juga harus dikembangkan.
Menurut Khofifah, NU harus tetap menjadi perekat persaudaraan intern dan antar umat Islam, persaudaraan kebangsaan, dan persaudaraan antar sesama manusia. Bahkan tidak kalah pentingnya yaitu mewujudkan Ukhuwah Nahdhiyah atau persaudaraan intern warga NU.
"NU harus tetap menjadi motor penguatan persatuan dan kesatuan di Indonesia. Sebab, persatuan dan kesatuan merupakan modal utama yang mengiringi pembangunan bangsa dan negara," tuturnya, Rabu (22/12).
Perempuan yang juga ketua umum PP Muslimat NU itu menjelaskan, Indonesia memiliki kelebihan dibanding negara lain. Lebih dari 700 suku yang bisa hidup selaras dan berdampingan. Model kehidupan yang harus dipertahankan.
"NU harus menjadi bagian dalam mempertahankan role model dalam membangun soliditas dan solidaritas diantara keberagaman yang sudah ada," tegasnya.
Tantangan lain yang sudah ada di depan mata adalan transformasi digital. Mantan Menteri Sosial itu mengungkapkan pola kehidupan saat ini yang masuk era society 5.0. Yakni perilaku dimana digitalisasi menjadi bagian dari kehidupan manusia.
Kondisi ini berbeda dengan masa sebelumnya, digitalisasi hanya pendamping manusia dalam menjalani kehidupan. Tetapi ke depan digitalisasi menempati peran signifikan dalam berbagai kehidupan.
Editor : Ali Masduki