SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Berwisata ke luar negeri dan melihat keberagaman budaya dunia memang menjadi dambaan bagi sebagian masyarakat Indonesia. Hanya saja, tidak semua orang bisa dengan mudah untuk memenuhi keinginnya. Karena untuk melakukan perjalanan ke luar negeri, banyak diantara mereka harus berpikir dua kali. Selain membutuhkan biaya, usaha dan waktu, sulit dan ribetnya mengurus paspor serta visa menjadi salah satu kendala yang kerap dihadapi.
Namun kendala seperti ribetnya ngurus paspor dan visa, bahkan biaya mahal, nantinya tidak jadi halangan. Cukup datang ke EcoPark di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, masyarakat Indonesia nantinya sudah bisa menikmati atraksi keragaman kultur budaya dunia seperti Maroko, Italia, Thailand, Korea, Jepang, India, Vietnam dan Cina. Tentunya keberagaman budaya Indonesia juga melekat di kawasan kota mandiri ini.
Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 sendiri merupakan perumahan yang dikembangkan oleh Agung Sedayu Group dengan konsep tropical resort di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Sedangkan EcoPark 2 menjadi bagian komitmen Agung Sedayu Group untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan menghadirkan kawasan yang berkualitas dan sekaligus dapat mengapresiasi keberagaman budaya Indonesia dan Dunia di satu lokasi.
Menariknya, selain menghadirkan zona-zona yang mewakili keragaman kultur budaya, di kawasan Ecopark juga akan hadir Distrik Halal. Hal itu akan memudahkan penghuni kawasan dan sekitarnya maupun pengunjung, untuk mendapatkan makanan halal.
Director DP Architects Singapore Rida Sobana menuturkan, pengembangan kawasan EcoPark seluas 54 Ha tersebut dirancang sebagai kawasan multireligi dan multikultural di tepi danau seluas kurang lebih 23 Ha.
EcoPark adalah bagian dari masterplan kedua yang berada disisi utara, yakni cluster utara bagian dari fasilitas PIK 2. EcoPark mencoba menggabungkan 2 peran yaitu Sustainability, fungsi dasar yaitu sebagai penyediaan ruang terbuka hijau yang asri, sehingga menjadi paru-paru kota PIK2. Kemudian fungsi penampungan air hujan dan pengendalian banjir, serta menjamin terciptanya ekosistem lingkungan yang sehat.
"Kita juga akan melestarikan beberapa sungai di sekitarnya, jadi tidak ada sungai yang dikorbankan," tuturnya dalam Webinar dan Lomba Penulisan untuk Wartawan bertajuk “Merayakan Keberagaman di EcoPark PIK 2”, Selasa (14/2/2023).
EcoPark, kata dia, selain sebagai paru-paru kota akan dikombinasikan dengan fasilitas publik secara keseluruhan. Itu akan melayani cluster-cluster disekitarnya
Dalam pengembangannya, kawasan EcoPark seluas 54 Ha bukan hanya dirancang sebagai kawasan multireligi dan multikultural di tepi danau seluas kurang lebih 23 Ha. Elemen-elemen komersial juga dihadirkan guna memudahkan dan kenyamanan penduduk sekitarnya.
Editor : Ali Masduki