get app
inews
Aa Read Next : Sidang Cek Kosong Rp3 Miliar di PN Surabaya: Saksi Diperiksa, Kuasa Hukum Tak Puas

Agnes Buka Kronologi Penganiayaan David, Mengaku Sempat Pegang Kepala Korban

Sabtu, 25 Februari 2023 | 10:59 WIB
header img
Agnes Gracia Haryanto (AGH) yang diduga menjadi penyebab terjadinya penganiayaan mengungkapkan proses penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satryo. Foto Okezone

JAKARTA, iNewsSurabaya.id – Kasus penganiayaan anak dari pengurus GP Ansor semakin ramai dibicarakan. Agnes Gracia Haryanto (AGH) yang diduga menjadi penyebab terjadinya penganiayaan mengungkapkan proses penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satryo.

Agnes memutuskan untuk mengungkapkan kronologi detik-detik Mario Dandy Satryo menganiaya Critalino David Ozora (17) hingga terbaring koma. Kuasa hukum AGH, Mangatta Toding Allo mengatakan, tindakan penganiayaan itu bermula kala Dandy menjemput  A usai pulang sekolah.

Mangatta mengatakan, Agnes telah berniat untuk mengambil kartu pelajar dari David. Ia menegaskan, A tak ada niat sama sekali untuk mencelakai David. "Jadi begini, ini memang sudah ada di BAP, waktu itu saksi anak ini lagi di sekolah, sudah pulang sekolah, si tersangka ini harusnya magang, dia akhirnya menjemput AG, layaknya orang pacaran seperti biasa,” kata Mangatta di Mapolres Jakarta Selatan, dikutip Sabtu, (25/2/2023).

“Tidak ada perencanaan sama sekali, karena awalnya memang mau mengambil kartu pelajar,"ujarnya.

Dia menegaskan, Agnes tak ada niat untuk melukai David. Bahkan, sambungnya, kliennya telah peringatkan Dandy untuk tidak berbuat senonoh kepada David. "Jadi sudah di cek di BAP ini klien kami tidak ada niatan untuk itu, dan ini memang murni atas pilihan yang dilakukan saudara tersangka ini. Dan sekali lagi ini yang tidak ada di media," terang Mangatta.

Bahkan, kata Mangatta, Agnes telah memperingati Dandy sebanyam tiga kaki untuk tidak mencelakai David. Namun, peringatan itu tak diindahkan Dandy dan tetap menganiaya David hingga koma.

Atas tindakan itu, kata Mangatta, kliennya sempat syok. Hal itu ditandai lantaran kliennya mengaku hanya bisa mematung saat turun dari mobil. "Di mobil saat turun dan dia juga sudah secara psikis diam," tutur Mangatta.

Kendati begitu, Mangatta menegaskan bahwa kliennya sempat berniat untuk monolong David. Caranya dengan memegang kepala untuk memastikan keadaan David seraya meminta pertolongan.

"Dia (A) akhirnya benar-benar menyampaikan ke kami bahwa pada saat saudara korban ini sudah tergeletak, dia bukan selfie dia memegang kepalanya dan meminta pertolongan justru," tutup Mangatta.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut