Sinergi yang dilakukan oleh Dagangan, Kementerian Perdagangan, dan Bank BTPN Syariah ditujukan sebagai upaya untuk membangun ekonomi digital usaha mikro di pedesaan.
Ryan juga menjelaskan, melalui sinergi ini, pihaknya memiliki dua fokus program. Pertama, Program Digitalisasi Pasar untuk UMKM Toko Sembako dan Warung.
Dalam program ini, Dagangan mendukung dalam aspek supply (pemasok) kebutuhan sehari-hari dari sisi harga dan ketersediaan barang kebutuhan sehari-hari.
"Di mana kami juga bersinergi bersama BTPN Syariah yang memiliki kesamaan misi dan visi untuk menjangkau lebih banyak lagi masyarakat inklusi untuk tumbuh bersama dan mampu meningkatkan kesejahteraan hidup mereka lebih cepat," tegasnya.
“Program kedua adalah UMKM Go Digital untuk Produk UMKM lokal khas desa. Dalam program ini, Dagangan juga berupaya memberdayakan produk UMKM di wilayah Jawa Timur dalam membuka akses pasar lebih luas dan memberikan keuntungan hingga 2x lipat melalui ekosistem digital Dagangan,” tambah Ryan.
Sejak tiga tahun beroperasi, Dagangan telah melayani pedesaan di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur.
Hingga saat ini Dagangan telah memiliki enam jaringan gudang di wilayah Jawa Timur yang berlokasi di Madiun, Kediri, Ponorogo, Nganjuk, Tulungagung, Blitar, dan akan memperluas daerah jangkauan di Jawa Timur dengan membuka hub atau jaringan gudang mikro di wilayah pedesaan lainnya.
Selama tahun 2022 menurut Dagangan Impact Report yang disampaikan oleh Ryan Manafe saat ditemui di kegiatan Temu Media, Dagangan telah memberikan dampak yang signifikan kepada masyarakat di 20.000 desa yang tersebar di 4 provinsi.
Sehingga mereka dapat mengakses 5.000 produk kebutuhan sehari-hari dengan harga lebih terjangkau, termasuk mendistribusikan 10 juta liter minyak goreng dan Minyakita milik Kementerian Perdagangan.
Editor : Ali Masduki