Fitur baru tersebut dapat diakses secara gratis melalui website AXA Mandiri www.axa-mandiri.co.id/know-your-heart dengan cara memasukkan data-data umum mengenai kondisi tubuh dan tingkat kesehatan pengguna dan kemudian dalam hitungan detik, akan keluar asumsi usia jantung pengguna. Hasil tersebut juga dapat dibagikan kepada keluarga atau teman agar dapat bersama-sama meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap risiko penyakit jantung dengan cara yang fun dan engaging bagi nasabah maupun bukan nasabah AXA Mandiri.
AXA Mandiri Kenalkan Tes Kalkulator Kesehatan Jantung di depan nasabah Kota Surabaya. Foto iNewsSurabaya/arif
Dalam kesempatan yang sama dr. Roethmia Yaniari, SpPD mengingatkan pencegahan penyakit jantung bisa dengan deteksi dini. Pemeriksaan rekam jantung dan ekokardiografi (USG Jantung) dibutuhkan untuk mendeteksi dan identifikasi kelainan jantung. Selain itu masyarakat juga harus melengkapi diri dengan perlindungan asuransi dan BPJS kesehatan sebagai antisipasi bila risiko yang tidak diinginkan terjadi.
Hal ini sejalan dengan catatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan BPJS Kesehatan yang menunjukkan jantung adalah penyakit yang memiliki klaim paling besar. Sepanjang 2019-2021, BPJS Kesehatan telah membiayai pengobatan penyakit jantung hingga Rp30,32 triliun diikuti dengan kanker sebesar Rp11,21 trilun, stroke Rp7,75 triliun dan gagal ginjal Rp6,72 triliun.
“Menyadari fakta tersebut maka AXA Mandiri hadir dengan perlindungan asuransi bernama Asuransi Mandiri Secure CritiCare guna menghadapi potensi penyakit kritis tersebut. Asuransi Mandiri Secure CritiCare merupakan solusi perlindungan dwiguna dengan berlimpah manfaat,” sambung Rudi.
Editor : Arif Ardliyanto