Pelaku mengaku kalau kedekatannya dengan korban hanya sebatas sopir pribadinya saja. Namun, tiba-tiba korban memintanya untuk melakukan hand job yang memicu pelaku melakukan aksi sadisnya.
"Kalau hubungan khusus hanya sekadar si pelaku bekerja sebagai sopir pribadi mengantar si korban ke sana ke mari. Hanya itu saja. Terus tiba-tiba di hari kejadian, dia diminta untuk hand job," jelasnya.
Oleh karena itu pihak kepolisian masih belum dapat memastikan bahwa korban dan pelaku memiliki hubungan khusus sesama jenis atau pasangan Lesbian Gay Biseks Transgender (LGBT).
"Belum. Kalau hubungan LGBT pelaku tidak mengakui," ucapnya. Selain itu, pihak kepolisian juga masih mencari potongan tubuh milik korban, yakni kaki kanan dan kepala. Polisi juga bekerasama dengan Polsek Tigaraksa. "Masih dicari (kaki dan kepala)," tutupnya.
Editor : Arif Ardliyanto