get app
inews
Aa Read Next : Drama Panjang Nathan! Sampai Belanda Kembali ke Qatar Perkuat Indonesia U-23, Shin Tae-yong Gembira

Dua Lokomotif Kereta Api Produk Lama di PTPN Diangkut ke Belanda, Ini Alasannya

Minggu, 26 Maret 2023 | 15:42 WIB
header img
Dua Lokomotif produk Belanda diangkut untuk diperbaiki menuju Museum Stroomtrein Katwijk Leiden Belanda. Foto iNewsSurabaya/arif

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Salah satu museum di Belanda membawa dua lokomotif kereta api bertenaga uap dari Indonesia. Lokomotif tersebut akan dibawa untuk dilakukan perbaikan, dan dipamerkan di Belanda.

Dua lokomotif kereta api bermesin uap ini merupakan produksi pemerintahan Hindia Belanda. Saat ini, Belanda ingin memboyong kembali atau membawa pulang lokomotif bersejarah ini ke negaranya. Lokomotif ini sempat menjadi pajangan saja di sebuah perkebunan milik negara itu, kini hendak di revitalisasi atau diperbaiki ulang agar dapat digunakan kembali.

Lembaga yang nekat membawa lokomotif ini Adalah museum Stroomtrein Katwijk Leiden, pengagas sekaligus pihak yang mensponsori upaya restorasi lokomotif kuno yang diproduksi oleh pemerintahan Hindia Belanda.

Gerard de Graaf, Presiden Museum Stroomtrein Katwijk Leiden mengatakan, ada dua lokomotif yang dibawanya kembali ke negeri Belanda. Kedua lokomotif itu, diakuinya tak memiliki nama. Meski demikian, ia mengetahui secara pasti jika kedua lokomotif itu diproduksi oleh pabrikan negeri Hindia Belanda saat itu khusus untuk Indonesia. Lokomotif pertama diproduksi sekitar tahun 1925 dan lokomotif kedua dibuat sekitar tahun 1929.

"It was produced around 1925 and 1929 (itu diproduksi sekitar tahun 1925 dan 1929)," katanya saat ditemui wartawan.

Gerard mengatakan, sebagai pecinta kereta api, dirinya ingin menunjukkan dan memberikan edukasi pada warga Belanda saat ini tentang kereta api yang pernah diproduksi oleh pemerintahan Hindia Belanda pada masa penjajahan itu.

Apalagi, kereta api yang hendak direvitalisasinya ini, merupakan kereta api yang khusus diproduksi Belanda sebagian besar untuk Indonesia kala itu. "Pabrik Belanda saat itu memproduksi (kereta api) untuk beberapa negara, tapi mayoritas atau sebagian besar untuk Indonesia," tegasnya.

Lantas mengapa ia tertarik dengan denga lokomotif "pabrik gula" ini? Gerard mengatakan, jika kereta api ini khusus diproduksi oleh Belanda dengan seorang desainer yang juga asli dari Belanda. Sehingga, lokomotif yang dibawanya kembali ini diakuinya mengandung sejarah Indonesia-Belanda.


Dua Lokomotif produk Belanda diangkut untuk diperbaiki menuju Museum Stroomtrein Katwijk Leiden Belanda. Foto iNewsSurabaya/arif

Sementara itu, Eddy Setio Hardono, senior representative of Stoomtrein Katwijk Leiden mengatakan jika di museum ini sebelumnya memiliki sejumlah lokomotif dari berbagai negara namun belum ada yang dari Belanda. Lokomotif ini nantinya akan diperbaiki dan diperkenalkan ke publik Belanda sebagai bagian dari sejarah industri teknologi kala itu.

"Di museum itu kita belum punya buatan Belanda, yang buatan Belanda itu ada di Indonesia. Nanti akan kita perbaiki dan akan kita perkenalkan ke publik Belanda. Sejarah masa lalu itu seperti ini. Ini dulu bekerja di pabrik gula, di Sumatera Selatan. Hanya sebagai sejarah perkembangan teknologi industri dimulai dari mesin uap sampai sekarang menjadi elektronik," tegasnya.

Lantas, dari mana biaya perbaikan lokomotif kuno ini? Eddy menyebut, jika semua biaya ditanggung sendiri. Gerard pun menambahkan, jika proses mendapatkan hingga pengiriman lokomotif ini dari para sponsor yang menolongnya.

"Huft... a lot of money for this. But we're have many sponsor for help this (banyak pengeluaran uang untuk proses ini. Tapi kami juga banyak sponsor yang mau menolong kami," tambah Gerard.

Eddy kembali menegaskan, bahwa perbaikan lokomotif kuno ini juga merupakan bagian dari kerjasama antar dua negara utamanya untuk edukasi sejarah. Sehingga, bentuk perjanjian kerjasama dengan holding pemilik awal lokomotif ini adalah pinjam pakai selama lima tahun dan dapat diperpanjang lagi selama lima tahun.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut