SURABAYA, iNews.id - Banyak tokoh nasional menyampaikan testimoni melalui tayangan video dalam gelaran Haul ke-12 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Kamis (30/12/2021) malam.
Tokoh-tokoh itu berasal dari berbagai kalangan mulai pejabat negara, pemengaruh (influencer) hingga tokoh Buddha Tibet dari Nepal menyampaikan testimoni dan mengakui terinspirasi dari sosok Gus Dur.
Testimoni dimulai dari Menteri BUMN Erick Thohir. Dia mengatakan meski sudah 12 tahun Gus Dur meninggalkan bangsa Indonesia akan tetapi spiritnya sebagai perekat lintas agama, etnis, bangsa, dan identitas lainnya terus hidup. Teladan Gus Dur mengenai toleransi hingga persatuan bangsa sungguh menjadi inspirasi.
“Bagi saya pribadi, sosok Gus Dur adalah pejuang kemanusiaan yang tidak lelah memperjuangkan kepentingan masyarakat. Beliau menjadi teladan saya dalam membangun kebijakan-kebijakan yang bertujuan untuk membawa kemaslahatan bangsa. Indonesia patut berbangga memiliki tokoh bangsa seperti Gus Dur,” kata Erick Thohir.
Ada pula Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, menyampaikan bahwa Gus Dur terus hadir bagi para generasi milenial. Kehadiran itu dirasakan melalui warisan pemikiran dan perjuangannya mewujudkan Indonesia, bahkan dunia yang lebih humanis.
“Saya pribadi yang saat ini menjadi abdi negara seringkali mendapat inspirasi dari berbagai pemikiran dan tindakan Gus Dur semasa hidupnya. Terima kasih Gus Dur atas segala perjuangannya mewujudkan dunia yang lebih baik. Semoga kami bisa senantiasa meneruskan,” kata Emil Dardak.
Dilanjutkan oleh pemengaruh sekaligus presenter ternama tanah air Najwa Shihab menyampaikan testimoni bahwa terdapat banyak pelajaran yang bisa digali dengan membaca sosok Gus Dur secara terus-menerus. Di antaranya tentang demokrasi, toleransi sehari-hari dan tentang politik sebagai teka-teki.
Dia juga membacakan Catatan Najwa yang pernah ditulis dalam program Mata Najwa episode ‘Belajar dari Gus Dur’ yang menghadirkan istri Gus Dur, Ny Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid beserta keempat putrinya.
Berikut Catatan Najwa yang dibacakan kembali dalam momen Haul ke-12 Gus Dur:
Gus Dur seorang pelintas batas
Berbagai sekat ia terabas
Ia tak bisa dimasukkan ke dalam kategori
Sebab kiprahnya melintaasi berbagai teritori
Seorang kiai sekaligus politis
Ia penulis sekaligus juga aktivis
Jadi presiden tak membuatnya terkekang
Kekuasaan tak membuat komitmennya berkurang
Yang minoritas diangkatnya secara terhormat
Dilumerkannya berbagai prasangka yang menyekat
Akibatnya Gus Dur sering dihinggapi praduga
Padahal dia yang cairkan banyak prasangka
Tapi dia bisa santai menghadapi tekanan
Sebab jabatan baginya bukanlah tujuan
Sebelum lawan mencemooh dan mengejeknya,
Gus Dur lebih dulu menertawakan dirinya
Humor menjadi jalan pembebasan
Dari bujuk rayu kuasa yang menjerumuskan
Toh hidup hanya menunda kekalahan
Santai sajalah dengan kekuasaan
Dengan itulah, Gus Dur jadi amat berbobot
Begitu saja kok repot
Testimoni dari kaum milenial dilanjut oleh pemengaruh lain yakni Cinta Laura. Menurut dia, Gus Dur merupakan seorang yang sulit digambarkan dengan kata. Bagi kaum milenial, Gus Dur adalah sosok yang benar-benar mewujudkan nilai toleransi yang hingga saat ini harus terus dipertahankan.
“Saya sangat mengagumi keberanian beliau untuk menyuarakan secara frontal kenyataan dari problem yang dihadapi bangsa ini. Seringkali kita melihat pemimpin yang menutupi pandangannya demi menjaga popularitas di kalangan masyarakat,” kata Cinta Laura.
“Saya percaya bahwa pemimpin sejati harus jujur, yakin dengan pendiriannya, dan berani menghadapi konsekuensi yang ada demi masa depan dan kebaikan negara. Saya harap akan ada lebih banyak lagi pemimpin masa depan yang berani beropini dan mempertahankan nilai Pancasila. Terima kasih Gus Dur atas segala pengetahuan dan ilmu yang telah diberikan bagi kita semua,” ujarnya.
Tak ketinggalan, Raffi Ahmad juga menyampaikan testimoninya dengan mengatakan bahwa Gus Dur merupakan manusia hebat dan luar biasa. Gus Dur punya jiwa dan hati toleransi yang tinggi antarumat beragama dan antarsesama umat manusia.
“Sosok Gus Dur akan selalu melekat di hati kita dan tidak akan pernah lupa oleh jasa-jasanya untuk bangsa Indonesia dan umat. Saya juga sangat mengidolakan beliau. Mudah-mudahan amalan-amalan beliau, apa yang telah beliau tanamkan kepada kita semua dapat kita amalkan bersama-sama,” kata Raff Ahmad.
Testimoni agamawan dari kalangan tokoh agama, Imam Katolik Romo Ignatius Suharyo mengatakan bahwa peringatan Haul Gus Dur merupakan saat untuk mengenang seorang tokoh besar bangsa dan untuk mensyukuri warisan-warisan unggul yang telah diwariskan kepada bangsa Indonesia.
“Dua di antaranya yang paling penting adalah semangat cinta tanah air dan watak peduli dalam arti yang seluas-luasnya. Gus Dur telah memberikan teladan, sekarang tanggung jawab kita untuk merawat dan mengembangkannya,” ungkap Romo Suharyo.
Lalu Tokoh Buddha Tibet dari Nepal HE Kyabje Dagri Rinpoche mengatakan bahwa Presiden Abdurrahman Wahid telah bekerja keras untuk mewujudkan kesetaraan dan kerukunan umat beragama. Karena itu, banyak orang memuji dedikasi yang telah ditorehkan Gus Dur itu dengan sangat luar biasa.
“Saya beberapa kali berkunjung ke Indonesia. Saya sendiri mendengar banyak cerita hebat tentang beliau. Untuk mengingat kebaikannya, oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih atas pekerjaan anda (Gus Dur) yang luar biasa. Almarhum Gus Dur menerima banyak pujian atas karya yang luar biasa,” ujarnya.
“Saya berdoa agar warisan cinta kasih Indonesia yang baik harus menyebar dan membantu menyuarakan etika yang kasih sayang untuk memimpin perdamaian dunia sering memberi manfaat bagi banyak orang,” ujar Rinpoche.
Haul ke-12 Gus Dur yang digelar di Ciganjur, Jakarta Selatan dimeriahkan oleh penampilan para cucu Gus Dur yang tergabung dalam Maica Sisters. Mereka melantunkan shalawat Li Khamsatun. Kemudian dilanjut dengan menyenandungkan shalawat Fatih bersama Yenny Wahid.
Sekitar dua ribu jamaah hadir mengikuti haul ke-12 Gus Dur ini melalui zoom. Tak hanya dari dalam negeri, para pecinta Gus Dur itu hadir dari berbagai negara seperti Taiwan, Hong Kong, Selandia Baru, Arab Saudi, Mesir, dan Jerman.
Beberapa tokoh yang hadir secara virtual di antaranya Mendagri Tito Karnavian, Gubernur Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf, Menag RI 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin, Dubes RI untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, dan Wapres RI keenam (1993-1998) Try Sutrisno.
Editor : Ali Masduki