PONOROGO, iNewsSurabaya.id – Jalan utama Ponorogo sering rusak meski telah diperbaiki. Fakta ini membuat pemerintah pusing, mereka mencari asal penyebab kerusakan jalan.
Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Ponorogo mendapati kerusakan jalan di luar prediksi pasca perbaikan besar-besaran beberapa waktu lalu.
Panjangnya sekitar empat kilometer. Usut punya usut, kerusakan ruas jalan Bibis-Gajah dan Bibis-Manuk sepanjang 1,5 kilometer; Ngambakan-Sampung 1 kilometer; serta kerusakan sporadis Sampung-Pohijo. Ternyata, kerusakan disebabkan truk tambang galian yang melintas dengan muatan melebihi batas kapasitas.
‘’Ada beberapa segmen jalan yang saat ini mengalami kerusakan melebihi prediksi kami. Pemicu kerusakan adalah truk tambang yang ODOL (over dimension and over load). Muatan kendaraan yang melebihi batas maksimal dan tidak sebanding dengan batas ketahanan jalan,’’ kata Kepala DPUPKP Ponorogo Jamus Kunto, (6/4/2023).
Menurut dia, spesifikasi peningkatan ruas jalan yang selama ini dibiayai dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berkapasitas beban maksimal sumbu terpusat atau gandar 8 ton. Sedangkan truk tambang yang lewat memiliki muatan sumbu terberat (MST) rata-rata 10 hingga 20 ton.
‘’Rasanya tidak mungkin kurang dari 10 ton. Dari volume baknya sudah terlihat, ada sambungan ke atas. Kalau diihat dua kali lipat dari yang dipersyaratkan,’’ bebernya.
Editor : Arif Ardliyanto