SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haji Provinsi Jawa Timur, memiliki strategi pelayanan TBC bernama ‘palacakan pasien TB mangkir’. Strategi ini dilakukan untuk mencari pasien program TB DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) yang belum menyelesaikan semua dosis pengobatan TB dan tidak datang kontrol untuk pengambilan obat sesuai jadwal.
Dokter Spesialis Paru RSUD Haji Provinsi Jawa Timur, dr. Nur Indah Sawitri, Sp.P, mengatakan, strategi pelacakan pasien TB mangkir ini merupakan Standar Prosedur Operasional (SPO) yang bertujuan mencegah kejadian putus obat pada pasien pengobatan TB.
“Strategi ini melakukan pelacakan pasien-pasien mangkir, karena pada dasarnya pasien yang melakukan terapi TB itu berada dalam jangka panjang minimal enam bulan. Itu pun tidak boleh telat sedikit, kalau telat di waktu tertentu, nanti akan mengulang kembali dari awal. Itulah yang menyebabkan kadang-kadang terapi pasien TB kurang berhasil. Supaya terapi itu tetap berjalan dan berkelanjutan, maka kami mempunyai strategi yang dinamakan pelacakan pasien TB mangkir,” jelas dr. Nur Indah.
Adapun yang dilaksanakan dalam strategi pelacakan pasien TB mangkir ini, dr. Nur Indah menerangkan, Tim TB DOTS RSUD Haji Provinsi Jawa Timur akan menghubungi pasien atau Pengawas Menelan Obat (PMO) di hari yang sama saat pasien tidak datang kontrol sesuai jadwal. Kemudian tim akan menanyakan alasan pasien tidak kontrol dan meminta mereka datang kontrol secepatnya.
“Jadi kita tahu kapan pasien harus kontrol, kalau telat kita akan lacak dengan melakukan koordinasi bersama Dinkes Jatim. Kita lapor ke sana, dan Dinkes Jatim yang menghubungi mereka nantinya. Jika pasien merasa kendala rumah yang terlalu jauh, maka tim akan memberikan solusi dengan memindahkan pengobatan ke saran terdekat,” terang dr. Nur Indah.
Editor : Arif Ardliyanto