BI Jawa Timur Dorong Pertumbuhan Komoditas Kopi
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2021/11/14/ef7a8_kopi.jpg)
Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim menyebutkan, pada tahun 2022 luas areal tanaman perkebunan kopi di Jatim seluas 113.148 hektare. Seluas 25.730,13 hektare atau setara 22,63 persen di antaranya merupakan pemanfaatan kawasan hutan yang dikelola Perum Perhutani melalui pola agroforestri.
Besarnya potensi kopi di pasaran memiliki tren pertumbuhan, terutama dalam tiga tahun terakhir. BPS Jatim mencatat, pada tahun 2020-2021 Jatim menjadi provinsi dengan nilai ekspor kopi terbesar ketiga nasional setelah Lampung dan Sumatera Utara.
Rinciannya, nilai ekspor pada tahun 2020 sebesar USD103,4 juta dan pada tahun 2021 sebesar USD133 juta. Pada Oktober 2022, kinerja ekspor kopi dari Jatim berhasil mencapai 81.495.107 kilogram (kg) atau dengan nilai ekspor mencapai USD186,22 juta.
Menurut Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kabupaten Bondowoso merupakan salah satu daerah penghasil kopi terbesar di Jatim. Sebanyak 60% Kopi arabika di Jatim dihasilkan dari Bondowoso, tepatnya di pegunungan Ijen – Raung dengan luas lahan saat ini 68,73 hektare.
Kopi Arabika Bondowoso merupakan satu-satunya produk Kopi Spesialis (Kopi Blue Mountain) di Jatim yang telah mendapatkan Sertifikat Perlindungan Hak Indikasi-Geografis pada tahun 2013.
“Cita rasa khas inilah menyebabkan produk Kopi Arabika memiliki daya jual dan daya saing yang tinggi di pasar kopi internasional," ujar Khofifah.
Editor : Ali Masduki