Wali Kota Eri mengaku bahwa Festival Peneleh telah direncanakan sejak tahun 2018 bersama Komunitas Begandring Soerabaia. Bahkan, saat itu, Wali Kota Eri masih menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya.
“Alhamdulillah setelah saya menjadi Walikota, gelaran ini bisa berjalan. Karena Peneleh, Pandean, Plampitan, hingga Lawang Seketeng memiliki sejarah yang besar. Karenanya kita kembangkan wisata heritage ini,” ungkapnya.
Meski begitu, penetapan Peneleh menjadi Kampung Wisata Sejarah, tentunya bukan tanpa alasan. Sebab, Wali Kota Eri menuturkan bahwa banyak kalangan menyebut Peneleh sebagai situs kebangsaan. Salah satunya, terdapat rumah HOS Tjokroaminoto yang menjadi tempat tinggal Bung Karno saat remaja.
“Karena itulah puncak ilmu kebangsaan dan politik itu ada di Surabaya dari pemikiran HOS Tjokroaminoto. Kita sebagai penerus bangsa ini, anak-anak muda harus memiliki semangat dan spirit seperti Bung Karno dan HOS Tjokroaminoto,” ujarnya.
Di sisi lain, Pemkot Surabaya bersama Bank Indonesia dan Komunitas Begandring Soerabaia turut menggeliatkan perekonomian di kawasan Peneleh dengan menghadirkan UMKM.
“Inilah yang membangkitkan ekonomi dan UMKM kita. Tetapi yang terpenting adalah ini bisa menjadi tonggak sejarah, maka anak SD-SMP di Kota Surabaya kita wajibkan ke Kampung Wisata Sejarah Peneleh. Sehingga mengerti kalau Bung Karno lahir disini dan gurunya HOS Tjokroaminoto,” terangnya.
Editor : Arif Ardliyanto