Malam Satu Suro, Apakah Boleh Berhubungan Intim, Ini Penjelasan versi Jawa dan Islam

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Malam satu suro menjadi sesuatu yang saklar. Selama malam tersebut, hubungan intim bagi masyarakat Jawa memiliki aturan-aturan yang harus ditaati.

Hal ini dikarenakan 1 Suro termasuk hari kalender Jawa yang dipercayai sebagai sakral. Adapun hal atau tindakan yang dilarang saat memasuki malam 1 Suro agar tidak mendapatkan masalah atau bencana.

Baca Juga

Malam Satu Suro Jadi Pantangan Gelar Pernikahan, Dikabarkan Pintu Gaib Terbuka

Pertanyaannya apakah boleh melakukan hubungan intim di malam 1 Suro? Jawabannya adalah lebih baik tidak dilakukan. Sebab, malam satu suro bagi masyarakat Jawa dianjurkan untuk melakukan meditasi dan mensucikan pikiran serta untuk berbuat baik.

"Lebih baik bermeditas dalam menjernihkan pikiran karena malam 1 Suro ini dianggap sakral," kata Ki Truno Pamungkas seperti dalam akun youtubenya yang dikutip dari Okezone.

Sedangkan dalam ajaran islam apakah boleh melakukan hubungan intim di malam 1 suro adalah hukumnya makruh. Lantaran malam 1 Suro ini jatuh pada tanggal 1 Muharram yakni Tahun Baru Islam.

Baca Juga

Malam Satu Suro, Ada Mitos Nyepi hingga Mencari Kekayaan, Ini Faktanya

Adapun hubungan intim ini dilakukan pada pergantian malam antara akhiran tahun dan awal tahun. Pernyataan ini diperkuat dalam kitab Ittihaf Sadat al-Muttaqin Syarh Ihya Ulumiddin. Kitab ini menyebutkan bahwa suami istri yang melakukan hubungan intim pada tiga malam yakni awal bulan, pertengahan bulan, dan akhir bulan hukumnya makruh.

Pasalnya ketiga malam tersebut merupakan malam syaiton berjimak (berhubungan intim).

Editor : Arif Ardliyanto