get app
inews
Aa Read Next : Aset Pemkot Surabaya Terus Bertambah, Nilainya Capai Rp3,84 Triliun

Gedung Graha REI Jatim Tampil dengan Wajah Baru, Lantai 1 Jadi Ruang Publik

Jum'at, 28 Juli 2023 | 23:07 WIB
header img
Ketua Umum Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Real Estat Indonesia (REI), Paulus Totok Lusida menandatangai prasasti ketika peresmian wajah baru Graha REI Jatim. Foto: iNewsSurabaya.id/Ali Masduki

Pasar Properti Lesu

Meski kondisi ekonomi di Indonesia tampak stabil jika dibandingkan dengan ekonomi global, namun pasar properti Indonesia masih lesu. Bahkan turun tajam hingga 20 persen jika dibandingkan saat pandemi. Penurunan tersebut ditengarai adanya perubahan tren dalam belanja properti.

Soesilo Efendy menyebut, trend belanja properti sudah berubah. Jika dulu orang membeli properti untuk hunian dan investasi, sekarang jika tidak benar-benar butuh maka orang tidak akan beli rumah.

"Sekarang ini orang lebih selektif dalam membeli rumah. Jadi gak butuh rumah ya gak beli rumah. Ini beda dengan dulu orang beli rumah untuk investasi," ungkapnya.

Dari segi konsep, semenjak pandemi konsep rumah berubah. Masyarakat lebih mencari rumah yang kecil dengan fasilitas lengkap seperti smart home. Harganya juga yang gak terlalu mahal.

"Di Jawa Timur yang laku rata-rata harga di bawah Rp1 miliar. Kalau di daerah harga dibawah Rp500 juta-an," jelasnya.

Menurut Soesilo, lesunya pasar properti itu menjadi tantangan tersendiri bagi pengembang. Disisi lain, banyak masyarakat cenderung membeli rumah bekas lantaran unit sudah pasti ada, surat lengkap dan bisa KPR.

"Tentunya hal itu menjadi tantangan bagi pengembang. Jadi teman-teman pengembang ini harus lebih semangat lagi, lebih bener lagi. Jujur saja sekarang ini banyak yang semangat jualan tapi lupa bangun," tuturnya.

Sebagai informasi, Realestat Indonesia merupakan sebuah organisasi/asosiasi perumahan dan pemukiman yang telah berdiri dari tahun 1972. Sudah puluhan tahun organisasi ini memberikan warna bagi pembangunan Indonesia. 

Pada tahun 1972 itu Pula REI Jawa Timur dibentuk pertama kalinya sebagai wadah bagi para pengembang di wilayah Jawa Timur. 
 

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut