Menurut Peneliti ECOTON Eka Chlara Budiarti, semakin banyaknya pemukiman yang mendiami bantaran sungai, maka semakin banyak juga saluran pembuangan yang terbuang langsung ke sungai tanpa adanya treatment.
Padahal, kata dia, mikroplastik tidak hanya disebabkan oleh sampah plastik namun juga terdapat dalam produk perawatan tubuh, produk rumah tangga, aktivitas cuci baju dan lainnya. Selain itu, fasilitas pengangkutan sampah yang belum maksimal juga memperparah karena sampah langsung terbuang.
Kemudian jenis mikroplastik yang ditemukan dari identifikasi ada 3 yakni Fiber, Fragmen dan Filamen. Persentase jenis mikroplastik yang ditemukan didominasi oleh jenis fiber sebesar 45%.
“Fiber merupakan jenis mikroplastik yang banyak berasal dari limbah buangan rumah tangga seperti cuci baju. Selain itu, fiber bisa juga berasal dari popok yang terbuang ke dalam air sungai,” kata Eka.
“Sedangkan jenis mikroplastik yang kedua adalah fragmen yang biasanya berasal dari plastik keras seperti botol plastik, sendok plastik, kotak makan bekas, ember bekas atau yang lainnya," lanjutnya.
Jenis mikroplastik terakhir yang terakhir adalah filamen yang berasal dari sachet, kantong kresek, plastik bening dan lainnya.
Editor : Ali Masduki