SAMPANG, iNewsSurabaya.id - Penipuan mengatasnamakan nama Sekertaris Daerah Kabupaten Sampang (Sekda) marak terjadi. Pengurus Mushalla Al-Mabrur, Dusun Nagger, Desa Gunung Rancak, Kecamatan Robatal, Sampang nyaris menjadi korban penipuan dengan mencatut nama Sekda.
Pelaku kriminalitas itu menggunakan nomor tidak dikenal menghubungi via WhatsApp (WA) dengan berpura-pura menjadi Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekda) Sampang.
Tak tangung -tanggung, Nomor WA pelaku mengunakan nama dan foto profil WA Yuliadi Setiawan Sekdakab Sampang Untuk mengelabuhi korban
Sebagai penyampaian awal melalui via chat, si pelaku mencoba memberikan uang melalui rekening sebagai bantuan Meronavasi tempat Ibadah. Khusunya masjid dan mushalla yang terdaftar di Bimas Islam Kemenag Sampang.
Atas tawaran itu, pengurus Mushalla tidak sedikitpun menaruh rasa curiga. Namun anehnya beberapa saat kemudian pelaku mingirim bukti transfer dan meminta kirim balik uang yang sudah dikikrim.
"Saat itu pelaku meminta kirim balik dengan alasan salah kirim nominal," kata Pengurus Musholla Mushalla Al-Mabrur, Helmi, Jum'at (1/8/2023).
Menurutnya, si pelaku seakan mendesak untuk segera mengirim balik uang yang sudah di transfer, dengan dalih uang tersebut akan di bagi kepada lembaga atau Mosolla yang lain.
" saya mulai curiga, sehingga mencoba mengecek saldo rekening dan ternyata bukti transfer yang dikirim pelaku palsu, karena tak ada tambahan saldo," katanya.
Anehnya lagi, pelaku juga menghubungi pengurus mushalla lainnya untuk dimintai nomer rekening atas bantuan dari Bupati Sampang.
"Bukan hanya saya saja yang dihubungi, tapi beberapa orang yang mempunyai piagam mosolla juga dihubungi," terangnya.
Sementara, Sekdakab Sampang, Yuliadi Setiawan menyampaikan, jika dirinya hanya memiliki satu nomor WA, selain dari itu merupakan orang lain yang mencoba melakukan penipuan.
"Hati -hati yang pasti itu penipuan maka kepada masyarakat agar jangan mudah percaya kalau ada modus seperti itu."Kata Sekda Yuliadi Kepada Wartawan MNC.
Yuliadi mengaharap pemilik nomor tersebut bisa dilacak keberadaanya, sehingga bisa ditangkap, walapun saat ini ia belum melaporlan kepada pihak berwajib.
"Saya belum lapor kepada APH sementara yang dilakukan langkah langkah secara administratif akan membuat surat kepada berbagai pihak bahwa atas modus yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab itu adalah bermotif penipuan."Pungkasnya
Editor : Arif Ardliyanto