Pada Jumat (6/5/2022), Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kementan), Kemenko Perekonomian dan juga dengan empat bupati yang wilayahnya terjangkit wabah. Kemudian kalangan kampus khususnya Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair). Rakor itu digelar secara maraton guna merumuskan langkah komprehensif penghentian penularan PMK pada hewan ternak agar tidak meluas ke daerah lain.
Hasil rakor memutuskan, akan dilakukan penutupan sementara pasar hewan pada daerah wabah, melakukan depopulasi terbatas pada ternak yang terkonfirmasi positif PMK sesuai SOP Kementan serta melakukan pengobatan. Pemprov Jatim juga melakukan penyiapan vaksinasi pada ternak sehat di daerah terancam minimal cakupan 70 persen dari populasi.
Disisi lain, Pemprov Jatim melakukan percepatan pengendalian PMK yang menginfeksi ribuan hewan ternak di Jatim. Salah satunya dengan melakukan isolasi ternak sakit berbasis kandang, lockdown daerah tertular PMK berbasis desa atau kecamatan.
Peternak Sapi senang dengan kebijakan Pemprov Jatim melakukan Vaksinasi. Foto iNewsSurabaya/lukman
Kemudian pengobatan ternak sakit berbasis simptomatis (Antibiotika, Analgesik, Antipiretik dan vitamin), penutupan sementara pasar hewan, pembatasan lalu lintas ternak, desinfeksi kandang dan lingkungan serta penyiapan vaksin PMK.
Sampai dengan Minggu (29/5/2022), jumlah kasus PMK di Jatim sebanyak 17.934 ekor sapi yang tersebar di 25 kabupaten dan kota di Jatim. Dari jumlah tersebut, 15.521 ekor sapi dilaporkan sakit, 2.289 ekor sembuh, dan 124 ekor mati.
Sedangkan sampai dengan Senin (30/5/2022), status wilayah PMK di Jatim terbagi menjadi empat berdasarkan unit epidemiologi kabupaten. Yakni wilayah bebas yakni kabupaten yang belum ada kejadian tanda klinis PMK, Wilayah Terduga yakni kabupaten yang sudah ada kejadian penyakit dengan tanda klinis PMK daj belum teronfirmasi laboratorium.
Kemudian wilayah tertular yakni kabupaten yang sudah ada kejadian penyakit dengan tanda klinis PMK dan terkonfirmasi positif oleh laboratorium. Serta wilayah wabah yakni kabupaten tertular dan telah ditetapkan oleh Menteri Pertanian sebagai wilayah wabah.
Editor : Arif Ardliyanto