get app
inews
Aa Read Next : Lapas dan Rutan Terbaik Indonesia Ternyata Ada di Jawa Timur, Mana Saja?

Dekat dengan NU dan Pesantren, Erick Thohir Layak Jadi Cawapres

Kamis, 05 Oktober 2023 | 17:35 WIB
header img
Dekat dengan NU dan Pesantren, Erick Thohir Layak Jadi Cawapres. Foto iNewsSurabaya/ist

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Jawa Timur (Jatim) merupakan salah satu provinsi di Pulau Jawa dengan potensi pemilih sekitar 16% dari total pemilih di Indonesia. Besarnya potensi pemilih di Jatim ini menjadi daya tarik tersendiri terutama menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden. 

Berdasarkan hasil empat Pilpres sejak 2004 hingga 2019, pemenang Pilpres selalu merupakan pasangan yang juga unggul di Jatim selain di wilayah potensial lain. 

Artinya, Jatim merupakan salah satu kunci kemenangan dalam Pilpres. Untuk memenangkan Pilpres, tidak bisa tidak, pasangan calon dan timnya harus memperhitungkan Jatim sebagai salah satu prioritas.

Berbicara mengenai perilaku memilih di Jatim, tidak bisa dilepaskan dari organisasi massa terbesar di Indonesia, yakni Nahdlatul Ulama (NU). 

Jatim sejak dulu merupakan basis NU, dan arah dukungan NU turut menentukan pilihan warga Jatim. Meski seringkali NU tidak secara resmi mendukung salah satu pasangan dalam Pilpres, namun warga membaca keberpihakan para kyai NU dan menjadikannya salah satu pertimbangan dalam memilih. 

Mengetahui kecenderungan tersebut, para calon pun berebut dukungan NU menjelang pemilu, baik dengan mengusung calon berlatar belakang NU atau mengunjungi para kyai NU untuk menunjukkan kedekatan, dengan harapan gerbong kyai NU akan ikut tergerak untuk mendukung calon tersebut.

Prabowo Subianto yang saat ini telah dideklarasikan oleh Partai Gerindra Beserta Partai Koalisi yakni diantaranya Partai Golkar, Partai PAN Partai Gelora serta Partai Demokrat pun pada dasarnya membutuhkan pasangan Calon Wakil Presiden yang memiliki kekuatan elektoral di Jatim.

Prof. Hj Mutimmah Faidah, M. Ag yang merupakan Pengasuh Ponpes Mahasiswa UNESA mengatakan pentingnya para kandidat cawapres mulai melirik kelompok perempuan sebagai basis suara yang potensial. 

Hal tentu tanpa alasan, karena sebagian besar keputusan di pondok pesantren kurang lebih terdapat intervensi Bu Nyai. Selain itu, perlu diperhatikan juga beberapa poin yang wajib dimiliki oleh cawapres yakni track record yang clean and clear, amanah, Fathonah dan berwibawa. 

"Langkahnya sangat mudah, yakni perlu didekati Fatayat dan muslimat. Dan kebetulan Pak Erick terlihat minggu lalu hadir pada agenda Apel Akbar Fatayat yang dilaksanakan di Surabaya, Jatim," katanya pada forum diskusi publik yang dilaksanakan di Ampiteater FAHUM UIN Surabaya Kota Surabaya, Kamis (5/10/2023)

Akademisi dari kalangan NU dan Berasal dari Ponpes Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang, DR. Ummi Chaidaroh SH. MHI menilai, sangat sederhana melihat indikator dan tipikal cawapres yang perlu didorong untuk mendampingi nama-nama capres yang telah beredar. 

"Yakni, kedekatan dengan santri dan juga para pengasuh di Ponpes merupakan representasi kedekatan cawapres tersebut dengan masyarakat. Indikator itu sangat terlihat pada pak Erick Thohir yang sering aktif mengunjungi pondok pesantren," jelasnya.

Sementara itu, akademisi dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Akhmad Jayadi menyatakan, ketokohan cawapres yang sangat fleksibel untuk bisa masuk di semua kalangan adalah Pak Erick Tohir karena variabel resistennya sangat sedikit. "Sehingga nama Pak Erick Thohir sangat potensi untuk di dorong sebagai cawapres yang potensial," katanya.

Pembicara lainnya, Dosen Ilmu Politik FISIP UIN Sunan Ampel Surabaya Laili Bariroh, M.Si menjelaskan tentang kemampuan Erick Thohir dalam mengimbangi ruang kosong terkait pengelolaan ekonomi politik. Hal ini tentu belum dimiliki oleh capres - capres yang beredar. "Sehingga modal ini menjadi penting untuk menutupi kekurangan -kekurangan yang ada," tandasnya. 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut