SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Sebagai Pimpinan Tinggi (Pimti) anyar di jajaran Kanwil Kemenkumham Jatim, Kadiv Keimigrasian Herdaus memberikan penguatan tugas dan fungsi di dua Satuan kerja Keimigrasian, Jumat (13/10).
Kantoe Imigrasi Malang jadi Satker pertama yang disinggahi Herdaus, disini dia memberikan arahan kepada seluruh pejabat struktural Imigrasi Malang.
Satker yang dipimpin Galih Kartika ini masih terus berjuang untuk meraih predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) tahun ini, "Kami all out untuk membuktikan Imigrasi Malang layak meraih gelar WBBM", tegasnya.
Inovasi demi inovaai terus kami ciptakan untuk memperbaiki layanan prima kepada masyarakat, terakhir Easy Intal yang memberikan kemudahan bagi pelajar asing untuk memperpanjang izin tinggal bagi keperluan belajar.
Imigrasi Malang mengawali membuka Imigrasi Corner di Universitas Brawijaya yang diresmikan Kamis (12/10), "Kami ingin lebih dekat dengan masyarakat, sehingga pelayanan kami lebih optomal.dan menyentuh segala kalangan", ujarnya.
Sementara di Imigrasi Tanjung Perak, mantan Kadiv Keimigrasian Sumatera Selatan ini berdecak kagum melihat ruang layanan yang disulap bak Mall dengan sentuhan layaknya bioskop XXI.
"Rasanya seperti bukan sebuah kantor, tapi seperti mall yang ada kantornya", puji Herdaus. Imigrasi Tanjung Perak meraih predikat WBBM di tahun 2021 dan secara konsisten berhasil mempertahankan hingga tahun ini.
Sebuah perjuangan dan komitmen yang luar biasa dari Satker yang dipimpin Verico Sandi dan jajaran, "Karena mempertahankan lebih berat dibanding saat meraih meraih, jadi terus perkuat komitmen dan integritas seluruh jajaran", tuturnya.
Pria asli Betawi ini juga akan menerapkan prinsip kerja 3G yang merupakan akronim dari Gercep (Gerak Cepat), Geber (Gerak Bersama), dan Gaspol, seluruh Satker harus mampu mengoptimalkan kinerja dan penyerapan anggaran.
Sesuai arahan Kakanwil Kemenkumham Jatim Heni Yuwono, agar seluruh satker mampu mengoptimalkan dukungan manajemen, memenuhi target kinerja dan memaksimalkan penyerapan anggaran jelang akhir tahun ini, tutupnya.
Editor : Arif Ardliyanto