Dengan banyaknya kasus mata maupun kasus bedah yang akan ditangani, Khofifah berpesan agar para nakes senantiasa menjaga kegotongroyongan tim guna memberikan pelayanan optimal. Bahkan, secara khusus ia meminta para pasien yang terdaftar dan belum terlayani tetap dipenuhi haknya untuk mendapat tindakan medis lebih lanjut.
"Jikalau memang sudah saatnya kembali dan belum semua pasien tertangani, tidak berarti bahwa pasien yang tersisa belum dilayani. Mereka tetap harus menerima layanan sebagaimana mereka terdaftar," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes PJatim dr. Erwin Astha melaporkan, Yankes Bergerak telah diadakan sejak tahun 2019 sampai 2023, dan sempat terhenti tahun 2020 karena adanya Pandemi. Tercatat sampai saat ini, masyarakat yang telah mendapatkan layanan sebanyak 8.642 orang, tersebar di beberapa pulau di Jatim. "Kegiatan ini adalah wujud dari kehadiran pemerintah provinsi terhadap pemenuhan kebutuhan Pelayanan Kesehatan (yankes) di daerah Kepulauan," terangnya.
Adapun, Pelayanan kesehatan yang diberikan antara lain layanan kesehatan dasar sesuai permasalahan kondisi setempat, serta kesehatan Spesialistik seperti Bedah, Obgyn/Kandungan, Mata, dan Gigi. Juga pelayanan Kesehatan Tradisional dengan akupresure dan akupuntur, serta peningkatan kompetensi tenaga kesehatan Rumah Sakit dan pengelola program Puskesmas.
"Kami juga menyelenggarakan pemberdayaan masyarakat dengan memberikan penyuluhan tentang Stunting, AKI, AKB, TB, Penyakit Menular dan Tidak Menular. Dan juga pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan baik Rumah Sakit maupun Puskesmas," ujarnya.
Sebagai informasi, 91 orang Tim Yankes Bergerak ini terdiri dari tenaga kesehatan (Nakes) yang berasal dari RSUD Dr. Soetomo Surabaya, RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, RS Mata Masyarakat Prov. Jatim, RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya, RSUD M. Noer Pamekasan, RSUD M. Anwar Sumenep, Dinkes Prov. Jatim, Dinkes Kab Sumenep, dan profesi Nakestrad.
Serta didukung Tim Kesehatan pulau Kangean antara lain RSUD Kangean, Puskesmas Arjasa, dan Puskesmas Kangayan. Adapun tim yang terlibat antara lain Dokter Spesialis Mata, Bedah, Anestesi, Obgyn, Bedah Mulut, Gigi, lalu Dokter Umum & Gigi. Selain dokter, juga ada perawat, bidan, petugas farmasi, serta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) bedah, mata, dan anestesi.
Editor : Arif Ardliyanto