Indah Kurnia dan Bank Indonesia Berbagi Tips Kelola Keungan di Tengah Maraknya Penipuan Online

Muslimin menjelaskan, jika terlanjur menjadi korban kejatahan digital, maka tidak boleh ragu untuk mengadu kepada lembaga resmi. Ia juga menganjurkan supata selalu menyimpan nomor contact center resmi dari penyelenggara.
"Adukan permasalahan yang terjadi kepada penyelenggara melalui contact center resmi," tegasnya.
Namun apabila dibutuhkan tindak lanjut, jangan ragu untuk mengadukan kepada regulator terkait seperti OJK dan BI.
"Informasi contact center resmi penyelenggara hanya melalui website atau akun media sosial yang centang biru," ungkapnya.
Sementara itu Anggota Komisi XII DPR RI, Indah Kurniawati mengapresiasi langkah-langkah Bank Indonesia. Banyak inovasi yang ditelurkan guna menjaga stabilitas keuangan bangsa Indonesia.
Dalam kesempatan ini Indah Kurnia juga mengingatkan kepada masyarakat supaya hati-hati dan bijak dalam mengelola keuangan. Kata dia, semakin mudahnya dalam bertransaksi yang bisa dilakukan dengan handphone maka literasi keuangan harus dipahami.
"Akses internet saat ini aksesnya begitu mudah. Di sisi lain, smartphon yang beredar di Indonesia bisa dikatakan dua kali lipat dari jumlah penduduk Indonesia. Semua hal bisa kita lakukan hanya dengan handphone," terangnya.
Legislator jatim 1 Surabaya-Sidoarjo ini pun tidak bosan-bosan mengajak supaya tidak menganggap sepele urusan keuangan. Ini dimulai dari keluarga inti. Karena kecerdasan mengatur keuangan sangat erat kaitannya dan dampaknya kepada kesejahteraan.
"Kita harus menjaga sistem keuangan dari keluarga dari ketidakpahaman terhadap ketidaktahuan pengaturan keuangan," katanya.
Ia mencontohkan, jika ada orang yang sama-sama memiliki uang Rp2 juta tapi beda yang mengelola maka hasilnya akan berbeda. Tergantung bagaimaa kecerdasan dan kepiawaian dalam mengelola uang itu dipakai untuk apa.
"Jangan sampai uang dibuang dengan sia-sia termasuk penipuan," tuturnya.
Kata Indah, dibalik canggihan teknologi saat ini ternyata diimbangi juga oleh kecanggihan orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
Saat ini yang paling mengerikan adalah tawaran terhadap investasi maupun pembiayaan secara online khususnya yang ilegal.
Ia berharap, dengan adanya Diskusi Publik 'Mitigasi Resiko Keamanan Dalam Transaksi Digital' ini peserta yang berasal dari berbagai penjuru kota Surabaya bisa memahami dan mau berbagi pengetahuan kepada orang disekitarnya.
Indah yakin, jika literasi keuangan merata maka setiap keluarga di Indonesia bisa terhindar dari konflik yang diakibatkan dari ketidakpahaman terhadap cara pengelolaan keuangan.
"Kami berharap bapak ibu bisa menyelematkan keuangan. Selamatkan dulu keuangan keluarga baru keuangan negara bisa selamat," tandasnya.
Editor : Ali Masduki