get app
inews
Aa Read Next : Ribuan Umat Hindu Jatim Hadiri Perayaan Dharma Santi 2024 di Taman Candra Wilwatikta

100 Guru Surabaya-Sidoarjo Bahas Kurikulum Merdeka, Puti Ingatkan Bonus Demografi 2045

Sabtu, 28 Oktober 2023 | 11:46 WIB
header img
Sebanyak 100 Guru Surabaya-Sidoarjo membahas Kurikulum Merdeka dan dibuka Anggota Komisi X DPR RI, Puti Guntur Soekarno. Foto iNewsSurabaya/ist

Selama ini, ujar Puti, implementasi kurikulum Merdeka harus dikawal, karena kurikulum ini membutuhkan tenaga ekstra dalam penerapannya, apakah kurikulum ini sebagai solusi kemajuan pendidikan lebih baik.

"Saya harus memastikan apakah kurikulum ini secara substansi bersifat visoner, solutif, dan mampu menjawab tujuan besar pendidikan," katanya.

Untuk itu, Puti menilai ada tiga catatan penting dalam penerapan kurikulum Merdeka. Pertama, Memastikan Terwujudnya Proses Mencerdaskan Bangsa, kedua Memastikan Terwujudnya Kesejahteraan Bangsa, dan ketiga Memastikan Terwujudnya Keadilan Sosial.

Puti menegaskan, pendiidkan merupakan investasi untuk kemajuan bangsa. Untuk itu, Pendidikan harus melahirkan sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan mampu meningkatkan daya saing bangsa serta melahirkan Pembangunan karakter yang sesuai. “Dengan tari diri bangsa dan mampu menjaga Kebhinnekaan, kemajemukan Bangsa Indonesia saat ini dan mendatang,” ujar dia.


Sebanyak 100 Guru Surabaya-Sidoarjo membahas Kurikulum Merdeka dan dibuka Anggota Komisi X DPR RI, Puti Guntur Soekarno. Foto iNewsSurabaya/ist

Cucu Soekarno ini menerangkan, tahun 2023 anggaran Pendidikan 20% APBN dikelola Kemedikbudristek RI. Namun, dunia Pendidikan masih sarat dengan permmasalahan antara lain, masih rendahnya rerata kesejahteraan dan kompetensi guru serta dosen. Factor tersebut memiliki dampak cukup besar, salah satunya kemampuan guru dan pola pembelajaran yang tidak pendagogis. Sementara itu, persoalan lain muncul, sebanyak 54,31% tenaga kerja Indonesia merupakan lulusan SMP atau lebih rendah.

Faktor  tersebut sangat berepengaruh terhadap dampak produktivitas dan daya saing tenaga kerja yang relative rendah. “Kita semua harus melihat persoalan tersebut secara komprehensif untuk menuju bonus demografi 2045. Kebijakan Pendidikan harus mampu adaftif terhadap revolusi dan Masyarakat industry 4.0 menuju 5.0 untuk kebutuhan era saat ini,” papar Puti.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut