Fathurrozi mengatakan, karnaval ini diikuti enam kelompok. Mereka harus menunjukan aksi yang menarik dengan koreografinya. Karena karnaval ini akan melakukan penilaian kostum, kekompakan, dan yel-yel.
"Penilain yang paling penting ada tiga, kostum, kekompakan dan yel-yel," paparnya.
Sementara itu, Lurah Semolowaru Kenny Pieter Tupamahu mengatakan, kelurahan Semolowaru sangat mendukung kreativitas anak-anak karang taruna RW 01 karena mampu mengadakan event karnaval ini.
"Dibawah naungan Ibu Ketua RW (Bu Yani) dan Bapak Ketua KPK (Sartono), muncul acara yang sangat luar biasa. Saya berharap anak-anak bisa berjuang dengan gigih," katanya.
Gelorakan Semangat 10 November, Warga Semolowaru Gelar Karnaval Unik. Foto iNewsSurabaya/ist
Kenny meminta anak-anak milenial tidak boleh jumawah. Pasalnya, mereka bakal menyongsong Indonesia Emas yang bakal berlangsung pada 2045. Menurutnya, kegiatan seperti ini menjadi titik awal untuk mengembangkan potensi yang ada.
"Jangan sampai ada kegiatan ini malah mundur. Bahkan kita ingin anak karang taruna memiliki peran penting dalam pembangunan," papar dia.
Editor : Arif Ardliyanto