SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Dokter Junivan Lindra terus mengkampanyekan hidup sehat. Terbaru, Presiden Direktur Lions Club Millenium sekaligus Founder & Head Doctor Clariskin Clinic ini memaparkan tentang pentingnya vitamin D untuk penderita diabetes.
Perlu diketahui, vitamin D merupakan nutrisi yang diperlukan untuk membantu penyerapan kalsium dan fosfor di dalam tubuh. Vitamin ini berperan dalam menjaga kesehatan tulang dan gigi, serta sistem imunitas.
Vitamin D terbagi menjadi dua jenis, yaitu ergocalciferol (vitamin D2) dan cholecalciferol (vitamin D3). Vitamin D2 bisa didapatkan dari beberapa jenis jamur, sedangkan vitamin D3 dari hati sapi, kuning telur, atau keju. Vitamin D3 juga dibentuk di dalam tubuh secara alami dengan bantuan sinar matahari.
Sedangkan diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Akan tetapi, pada penderita diabetes, glukosa tersebut tidak dapat digunakan oleh tubuh.
Untuk itu, menurut dr. Junivan penderita diabetes tidak boleh kekurangan vitamin D, karena memiliki peran penting dalam proses penyerapan kalsium dalam tubuh.
"Kadar vitamin D yang rendah bisa mengakibatkan sensitivitas insulin menurun. Kemudian ada lonjakan gula yang menyebabkan diabetes," tuturnya saat menjadi pembicara dalam talkshow dalam rangkaian baksos diabetes Lions Club Sejahtera, bersama Diamond, Central, Millenium dan Edelweis yang di dukung oleh Clariskin Clinic, bertajuk Lions Fight Against Diabetes, di Pakuwon Mall Surabaya.
Lantas berapa dosis yang tepat? Dokter Junivan Lindra bilang, dosis minimal vitamin D yang dibutuhkan penderita diabetes adalah 50ng/ml.
Disisi lain, ada sejumlah manfaat yang didapan tubuh jika kelebihan vitamin D. Diantaranya membantu menghilangkan lemak perut, meningkatkan testosteron baik untuk libido, membantu melepaskan serotonin, mengurangi penuaan, mencegah kanker, mengurangi peradangan, mengurangi risiko diabetes tipe 1 & tipe 2, dan melindungi jantung & pembuluh darah.
Untuk mendapatkan vitamin D, kata dr. Junivan Lindra tidak sulit. Yakni cukup berjemur di bawah sinar matahari langsung selama 5–30 menit antara pukul 10.00 WIB hingga 15.00 WIB. Ini dilakukan minimal 2 kali seminggu pada kulit wajah, lengan, punggung atau kaki tanpa sunblock diperlukan untuk sintesis vitamin D 2.
"Untuk mendapatkan RDA vitamin D3 1500-2000 IU, perlu mengekspos 15-20% bagian tubuh," ungkapnya.
Kemudian untuk asupan vitamin D yang direkomendasikan, usia 0-1 tahun 400-1000 IU/D, usia 18+ tahun 1500-2000 IU/D, dan usia 1-18 tahun 600-1000 IU/D. Bagi obesitas dibutuhkab 2-3 kali lipat.
Selain berjemur, solusi untuk mendapatkan vitamin D yang ideal bisa dilakukan dengan cara diet kaya vitamin D dan injeksi Vit D
Bagi yang diet kaya vitamin D, dr. Junivan menyarankan untuk mengkonsumsi jamur yang dijemur karena mengandung banyak vitamin D. Ikan berminyak seperti Salmon juga bagus untuk dimakan. "Makan 5-7x seminggu mengandung 500-1000 IU/3,5oz," ucapnya.
Jika injeksi Vit D, suntikan vitamin D 600.000 IU bisa meningkatkan 10-20 ng/ml kadar vitamin D dalam darah selama 1 tahun.
Editor : Ali Masduki