get app
inews
Aa Text
Read Next : Naik Gerobak Sapi, Ganjar Diarak Ratusan Ribu Warga Keliling Solo Tempat Lahir Gibran

Dapat Nomer Urut 3 Ganjar Langsung Acungkan 3 Jari, PDIP Jatim Sebut Berkah Berlimpah

Kamis, 16 November 2023 | 19:03 WIB
header img
Ganjar Pranowo memberikan salam metal alias salam tiga jari didampingi Mahfud MD usai pengundian nomor urut di Kantor KPU Pusat. Foto: Instagram@ganjarpranowo

SURABAYA, iNews.id - Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, sebagai Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, telah ditetapkan mendapatkan nomor urut 3 oleh Komisi Pemilihan Umum pada Selasa malam (14/11/2023).

Respons dari kader PDI Perjuangan di Jawa Timur terhadap penentuan nomor urut tersebut sangat positif.

"Dengan rasa syukur, semua pihak merespons dengan sukacita dan rasa terima kasih. Di berbagai daerah, para kader partai yang mendukung Ganjar-Mahfud dan relawan mengadakan acara nobar saat pengundian nomor urut. Nomor 3 dianggap sebagai anugerah yang mengakatkan semua orang, sesuai dengan semangat Persatuan Indonesia dalam sila ke-3 Pancasila," ujar Deni Wicaksono, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDIP Jatim.

Deni menjelaskan bahwa nomor urut 3 mencerminkan tiga nilai penting yang selalu diperjuangkan oleh Ganjar-Mahfud. Pertama, pentingnya menjaga Indonesia agar bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Ganjar-Mahfud dianggap sebagai figur yang telah terbukti bersih dan konsisten dalam sikap anti-KKN.

"Kedua tokoh, Pak Ganjar dan Prof Mahfud, selalu menjadi pahlawan dalam upaya memberantas pungutan liar dan membersihkan dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Pak Ganjar telah berhasil menciptakan Jawa Tengah yang bebas dari KKN. Sementara Prof Mahfud telah berhasil mengungkap banyak skandal terkait KKN. Rekam jejak keduanya dapat dibandingkan dengan capres-cawapres lainnya," ungkap Deni.

"Satu prinsip penting dalam menjaga integritas adalah konsistensi antara perkataan dan tindakan. Hal tersebut tercermin dalam karakter Ganjar-Mahfud yang selalu konsisten dan tidak pernah bertindak tidak sejalan," tambah Deni.

Selanjutnya, prinsip penegakan hukum yang adil dan tanpa pandang bulu. Deni mengungkapkan bahwa masyarakat merasa penegakan hukum masih belum memberikan keadilan yang memadai. Terkadang, hukum disalahgunakan demi kepentingan kelompok bahkan keluarga tertentu.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut