Sampoerna juga berkomitmen untuk mengatasi tantangan dalam industri tembakau, seperti kenaikan tarif cukai yang tinggi, peredaran rokok ilegal, dan perubahan pangsa pasar. Meskipun volume industri rokok menurun, segmen Sigaret Kretek Tangan (SKT) Sampoerna mengalami pemulihan, mencapai pangsa pasar sekitar 27% pada kuartal 3 2023.
Vassilis menjelaskan, “Pemulihan segmen SKT didorong oleh kebijakan Pemerintah yang mempertimbangkan aspek serapan tenaga kerja pada segmen SKT. Sampoerna meresponsnya dengan rencana penyerapan puluhan ribu tenaga kerja baru di fasilitas produksi SKT di Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Barat.”
Realisasi rencana ini diawali dengan pembukaan fasilitas produksi SKT Sampoerna di Kota Blitar, Jawa Timur, dan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, yang dijadwalkan beroperasi pada Semester 1 2024. Langkah ini akan meningkatkan peluang kerja dan memberikan dampak positif pada perekonomian lokal.
“Sampoerna mengapresiasi dukungan pemerintah daerah dan terus berkomitmen pada ekosistem rantai nilai yang lebih luas, menciptakan nilai tambah ekonomi dan sosial,” tambah Vassilis. Dalam kesempatan terpisah, Sampoerna telah melaporkan rencananya kepada Kepala Daerah dan dinas terkait setempat.
Sampoerna, yang telah beroperasi selama 110 tahun di Indonesia, menjelaskan bahwa penambahan fasilitas produksi SKT dan penyerapan tenaga kerja baru adalah langkah konkrit untuk mendukung ekonomi nasional dan memberikan kontribusi kepada masyarakat setempat.
Saat ini, Sampoerna mengoperasikan berbagai fasilitas produksi di berbagai kota di Jawa dan bekerja sama dengan 38 Mitra Produksi Sigaret (MPS) di 28 Kabupaten/Kota di Pulau Jawa. Total tenaga kerja Sampoerna mencapai lebih dari 76.000 orang secara langsung dan tidak langsung.
Dengan penambahan fasilitas produksi dan penyerapan tenaga kerja baru, Sampoerna optimistis akan meningkatkan kesempatan kerja di sektor formal dan memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah tersebut. Vassilis menegaskan, “Ini adalah wujud komitmen Sampoerna untuk ekosistem rantai nilai yang lebih luas, mendukung kesejahteraan karyawan, dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat Indonesia.”
Editor : Arif Ardliyanto