SUMENEP, iNewsSurabaya.id - Universitas Wiraraja dan Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (Untag Surabaya) mengubah potensi melimpah buah mangrove menjadi peluang ekonomi di Desa Tanjung, Sumenep. Melalui Program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat Desa (Kosabangsa) Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, kedua universitas bekerja sama dengan masyarakat pesisir, memberikan pelatihan dan alat untuk mengolah mangrove, meningkatkan penghasilan 45 nelayan.
Program ini, yang berlangsung sejak September hingga Desember 2023, melibatkan tim dari Universitas Wiraraja dan Untag Surabaya. Mereka memberikan sosialisasi, perancangan alat pengolahan, pelatihan operasional, hingga diversifikasi olahan mangrove seperti kopi, sirup, dan kue. Ketua Tim Pelaksana, Ismawati, S.TP., M.Sc., menyatakan kebahagiannya atas kolaborasi ini sebagai implementasi nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Dua jenis mangrove, Sonneratia caseolaris dan Rhizophora Mucronata, diambil untuk diversifikasi hasil olahan. Tim Pendamping dari Untag Surabaya, Dr. I Made Kastiawan, S.T, M.T., memberikan empat alat yang telah dipatenkan untuk membantu mitra dalam mengolah mangrove. Mereka berharap kolaborasi ini dapat meningkatkan nilai mangrove dan pada gilirannya, meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir.
Meski baru kali ini berkolaborasi, Untag Surabaya sebagai pendamping senang dengan antusiasme mitra di Sumenep. Dr. I Made Kastiawan, S.T, M.T., menyatakan harapannya agar kegiatan ini tidak hanya membantu masyarakat tetapi juga meningkatkan produktivitas usaha dalam pengolahan mangrove.
Editor : Arif Ardliyanto