SAMPANG, iNewsSurabaya.id - Sebanyak 66 penjaga sekolah dasar (SD) Kategori Dua (K2) di Kabupaten Sampang, yang tergabung dalam Paguyuban PTT Penjaga Sekolah Honorer K2 Kabupaten Sampang, mengirimkan surat terbuka kepada Menpan RB. Mereka menyampaikan keluh kesah dan harapan mereka untuk diangkat menjadi PNS setelah lebih dari dua dekade pengabdian.
Meskipun telah berupaya menyuarakan aspirasinya kepada DPRD Sampang dan menerima tambahan insentif pada tahun 2023, para penjaga sekolah merasa perhatian pemerintah terhadap nasib mereka masih jauh dari kata layak.
Koordinator Paguyuban, Agus, mengungkapkan bahwa gaji yang diterima selama ini tidak mencukupi kebutuhan hidup, bahkan setelah mendapatkan tambahan insentif.
Dalam surat terbuka mereka, para penjaga sekolah menyoroti peran vital mereka dalam menjaga keamanan dan merawat sarana prasarana sekolah. Meskipun rutinitas mereka melibatkan tugas-tugas berat seperti membersihkan halaman, menyirami tanaman, dan menjaga keamanan sekolah, mereka berharap dapat diangkat menjadi ASN, PNS, atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Agus menyampaikan harapannya agar MenPan RB dapat segera mengangkat mereka sebagai PNS, terutama bagi yang sudah memasuki masa pensiun. Mereka berharap bahwa dengan diangkat sebagai PNS, mereka bisa menikmati kesejahteraan di akhir pengabdian mereka.
"Alhamdulillah setelah menghadap Dewan, tahun 2023 ini kami akhirnya dapat tambahan insentif. Cuman untuk jadi PNS belum ada solusi, katanya mereka ngak punya wewenang" kata Agus koordinator Paguyuban PTT Penjaga Sekolah Honorer K2 Kabupaten Sampang, Kamis (23/11/2023)
Selama menjadi penjaga sekolah tahun 2003 lalu mereka menerima honor jauh dari kata layak dan terbilang sangat memprihatinkan. Awal mereka di bayar Rp100 ribu perbulan hingga per bulannya hanya Rp350 ribu. Bahkan ada juga honor yang hanya Rp 200 ribu sebulan.
"Setahun terakhir dapat tambahan insentif Rp350 perbulan, jumlahnya memang bertambah tapi untuk kebutuhan keluarga kami tetap harus cari tambahan diluar," tutur Agus
Menurut Agus , kalau untuk makan sehari-hari tidak mencukupi padahal kegiatan rutinitas penjaga sekolah itu banyak.
"Itu menyapu halaman, menjaga sekolah termasuk membersihkan kamar mandi menyirami tanaman-tanaman, membuka pintu kelas tiap hari dan menjaga keamanan sekolah sarana prasarana sekolah " ucapnya
Mereka merasa perhatian pemerintah terhadap penjaga selama ini seolah tidak penting dan di kesampingkan. Dirinya berharap, semua penjaga sekolah bisa menjadi ASN, PNS atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
"Saya sudah mengabdi berpuluh-puluh tahun, tapi perhatian dari pemerintah masih jauh dari kata layak meskipun tugas menjaga keamanan sekolah tidak mudah " ucap Agus
"Kami meminta agar MenPan RB bisa segera mengangkat PNS kami para penjaga sekolah yang sebagian sudah berusia memasuki masa pensiun. Setidaknya kami bisa menikmati kesejahteraan di ahir ahir pengabdian" ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto