get app
inews
Aa Read Next : Gandeng Indotekno dan Fuse, Yup Hadirkan Produk Asuransi di Aplikasi

Allianz Indonesia Kupas Tantangan serta Peluang yang dihadapi Industri Asuransi dan Media

Kamis, 14 Desember 2023 | 19:43 WIB
header img
Ni Made Daryanti, Chief Investment Officer, Allianz Life Indonesia memberikan pandangan mengenai tantangan dan peluang yang akan dihadapi industri asuransi dan Allianz Indonesia di tahun 2024. Foto/Tangkapan Layar

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Menjelang berakhirnya tahun 2023, masyarakat global tengah bersiap menghadapi pergantian tahun yang sudah di depan mata. Khususnya di Indonesia, yang mana 2024 akan menjadi tahun politik yang tentunya dapat menghadirkan sejumlah tantangan dan peluang yang perlu dicermati dengan bijak. 

Namun tak hanya di Indonesia, berbagai negara di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat, Perancis, Italia, Jerman, Spanyol, Taiwan, Mesir, dan sebagainya, juga akan memasuki periode politiknya masing-masing.

Pemilihan Umum (Pemilu) memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan dan indikator ekonomi lainnya. Di sisi lain, dunia juga terus dihadapkan pada berbagai risiko dan ketidakpastian yang merupakan dampak dari kondisi politik dan moneter global.

Titis Nurdiana, Wakil Pimpinan Redaksi Kontan (kiri atas), Wahyuni Murtiani, Head of Corporate Communications Allianz Indonesia (kanan atas), Poltak Hotradero, Business Development Advisor, Bursa Efek Indonesia (kiri bawah), dan Prasetyo Utomo, Kepala Redaksi Foto ANTARA selaku dewan juri berfoto bersama pada acara pengumuman pemenang Allianz Journalist Writing Competition 2023 (14/12). Foto/Tangkapan Layar

 

Sebagai bagian dari upaya melakukan persiapan atas berbagai kondisi yang mungkin terjadi, Allianz Indonesia menggelar diskusi media yang mengangkat tema “Economy and Investment Outlook 2024: Insurance & Media Industry in Political Year”. 

Dalam kesempatan tersebut, Allianz mengajak pengamat ekonomi dan perwakilan media untuk memberikan wawasan dan informasi mengenai potensi risiko maupun peluang di tahun 2024 serta strategi untuk mengantisipasi dan menindaklanjutinya.

Bukan AS atau China, India Diprediksi Alami Pertumbuhan Ekonomi yang Signifikan

Mengawali diskusi tersebut, Poltak Hotradero, Business Development Advisor, Bursa Efek Indonesia, menyoroti faktor geopolitik yang berkemungkinan besar memicu volatilitas pasar. 

Merujuk berbagai studi badan internasional, ekonomi global diperkirakan akan melambat pada tahun 2024 terutama akibat imbas perlambatan ekonomi China yang diwarnai melemahnya sisi konsumsi, investasi dan perdagangan.

Selanjutnya, kendati mampu menghindar dari resesi di tahun 2023 - pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan akan melambat di tahun 2024 seiring rezim tingkat bunga tinggi yang saat ini berlaku. 

"AS dan China memiliki pengaruh besar terhadap perekonomian global. Diperkirakan ekonomi AS hanya akan tumbuh sekitar 1,5 persen, sementara China dibawah 5 persen pada 2024. Kombinasi keduanya akan memangkas pertumbuhan ekonomi global 2024 lebih rendah daripada tahun ini," jelas Poltak.

Poltak juga menambahkan bahwa meskipun AS dan China mengalami perlambatan, perekonomian di wilayah Asia justru diproyeksikan menguat. 

Proyeksi pertumbuhan ekonomi India dan sejumlah negara ASEAN pun menunjukkan kecenderungan yang positif, dengan pertumbuhan ekonomi India yang diprediksi menjadi yang tertinggi di antara negara-negara G20.

Di Indonesia sendiri, pemerintah telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada 2024. Meskipun kondisi saat ini masih penuh ketidakpastian, perekonomian Indonesia tetap menunjukkan stabilitas yang cukup signifikan. 

Hal ini tercermin dari tingkat inflasi yang diperkirakan dapat terjaga pada kisaran 2,3%-2,4%, serta pertumbuhan ekonomi yang secara konsisten berada di atas 5%.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut