KEDIRI, iNews.id - Pemerintah menetapkan harga minyak goreng curah Rp11.500/liter, kemasan sederhana Rp13.500/liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp14.000/liter. Penetapan tersebut justru membuat minyak goreng semakin langka dipasaran, termasuk di Kota Kediri.
Informasi yang didapatkan dilapangan, seperti ritail yang berada diarea Kecamatan Pesantren, kelangkaan minyak goreng terjadi sejak diberlakukanya harga eceran tertinggi (HET). Kalaupun ada minyak goreng, pastinya ludes terjual dalam hitungan menit. “Memang, persediaan minyak goreng masih terbatas dan masih menunggu koordinasi dengan pihak supplier. Kami tidak menjual 1 liter melainkan 2 liter dengan harga Rp 28.000. Itupun, sudah habis terjual dalam tempo 10 menit,” kata Muhamad Saifudin, disalah satu Toko ritail ternama di Kediri, Rabu (2/2).
Untuk kepastian akan normalnya, pihaknya belum bisa memastikan. Karena secara detail masih menunggu informasi selanjutnya. “Kalau memastikan keberadaan minyak goreng normal kembali, kami belum berani berkomentar,” ucapnya.
Ditempat yang sama, Regina (32) Warga Desa Tugurejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri mengeluhkan stock barang yang ada di toko-toko besar dan kecil, karena tidak mengetahui dari mana mendapatkan minyak goreng.
“Masih langka mas, apalagi yang 1 literan pasti yang didengar dari pihak toko sudah habis atau tidak ada. Akhirnya kami beralih ke minyak goreng yang 2 literan, dengan harga Rp 28 ribu," ucapnya.
Pihaknya berharap, agar kelangkaan minyak goreng bisa segera teratasi. Terlebih lagi, dikondisi pandemi covid-19 yang masih membayangi kesibukan warga untuk meningkatkan ekonominya. Keseharianya sebagai penjual gorengan akan sangat memberatkan kalau keadaan ini tidak segera teratasi. “Harapanya, bisa segera pulih kembali keberadaan minyak goreng di pasaran,” harapnya.
Dilain tempat, Kepala Disperindag Kota Kediri, Tantowi Jauhari, mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah toko klonthong maupun toko retail. Mayoritas, keteranganya sama yakni belum normalnya pasokan dari Suplier. “Mayoritas toko klonthong dan toko retail jawabanya sama. Belum normalnya pasokan dari Suplier. Kalaupun berbicara distributor, juga tidak jauh berbeda, yakni masih melakukan verifikasi harga,” ujar Tantowi, Rabu (2/2).
Untuk itu, kata Tantowi, pihaknya berjanji akan lebih intens turun ke lapangan dengan pihak terkait. Tujuanya, untuk menjawab keluhan masyarakat akan masih langkanya keberadaan minyak goreng di pasaran.
“Pastinya, kami akan lebih intens ke lapangan bersama lini terkait, agar keluhan masyarakat perihal masih langkanya minyak goreng bisa terjawab.Utamanya, minyak goreng 1 literan yang masih sulit di dapat, pasca diberlakukanya HET oleh pemerintah,” pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto