SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Debat keempat Pemilihan Presiden (Pilpres) menjadi sorotan tajam netizen setelah tingkah 'songong' Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka terhadap Cawapres nomor urut tiga, Mahfud MD. Netizen X menggaungkan kata 'songong' untuk mengekspresikan kekecewaan mereka terhadap prilaku tersebut.
Salah satu warga, dengan akun @BangPino__, menegaskan bahwa tindakan Gibran seharusnya tidak dilakukan, menyatakan bahwa hal itu terkesan merendahkan Mahfud. Bahkan, komedian ternama Ernest Prakasa turut ikut memberikan komentarnya, menulis kata 'songong' dalam akun pribadinya.
"Sikap 'songong' dari El Sulfat ini sangat tidak etis dan sangat terlihat merendahkan. Seharusnya cukup bicara kalau pertanyaannya belum terjawab, tapi malah terlihat sombong dan tidak beretika," tulis akun @BangPino__.
Netizen lain, seperti @ernestprakasa, menyuarakan ketidaksetujuannya dengan mengatakan, "Songong bat lu cil, emang negara punya bapak lu?!"
Debat kali ini memicu perdebatan sengit di dunia maya, dengan netizen X mengecam sikap 'songong' yang dianggap tidak pantas dari seorang calon wakil presiden. Peristiwa ini menambah bahan perbincangan hangat jelang pemilihan presiden.
Diketahui, momen itu terjadi kala Gibran merasa Mahfud tak menjawab atas pertanyaan terkait inflasi hijau dalam Segmen ke-4 Debat Keempat Pilpres 2024. Saat itu, Gibran membungkukkan kepala seperti ingin mencari sesuatu.
"Saya lagi nyari jawabannya Prof Mahfud bisa nyari-nyari di mana ini jawabannya, kok nggak ketemu jawabannya. Saya tanya masalah inflasi hijau kok malah menjelaskan ekonomi hijau," terang Gibran ke Mahfud.
Kepada Mahfud, Gibran mencontohkan inflasi hijau atau green flashing seperti gerakan rompi kuning di Perancis. Menurutnya, gerakan itu bahaya lantaran sudah memakan korban
"Ini harus kita antisipasi jangan sampai terjadi di Indonesia, kita belajar dari negara maju, negara maju aja masih ada tantangan-tantangannya. Intinya transisi menuju energi itu harus super hati-hati jangan sampai malah membebankan RnD yang mahal proses transisi yang mahal ini kepada masyarakat, pada rakyat kecil itu maksud saya inflasi hijau Prof Mahfud," ucapnya.
Merespons itu, Mahfud pun juga menyinggung pertanyaan Gibran. Menurutnya, pertanyaan Gibran ngawur dan mengarang.
"Saya juga ingin mencari itu jawabannya, ngawur juga itu, ngarang-ngarang ndak karuan mengkaitkan dengan sesuatu yang tidak ada, gitu ya," tutur Mahfud.
Bila di bidang akademis, Mahfud merasa, pertanyaan Gibran receh. Karena itu, Mahfud memilih tidak ingin menjawab pertanyaan tersebut.
"Begini lho, kalau akademis itu kalau bertanya yang kayak gitu-gitu tuh recehan, gitu, recehan recehan. Oleh sebab itu itu tidak layak dijawab menurut saya," terang Mahfud.
"Dan oleh sebab itu saya kembalikan saya juga moderator ini tidak layak dijawab, pertanyaan kayak gini ndak ada di jawabannya," tandasnya
Editor : Arif Ardliyanto