SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Pegiat lingkungan dari Komunitas River Warrior Indonesia menyurati Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari. Surat yang dilayangkan oleh Thara Bening Sandrina pada Senin (29/1/2024).
Koordinator Komunitas River Warrior Indonesia, Thara Bening Sandrina mengatakan gelaran debat capres dan cawapres menjadi event yang menyita publik. Namun ia menyanyangkan, peserta hadir pada perhelatan tersebut masih disajikan air minum dalam kemasan (AMDK) botol plastik sekali pakai.
"Saya sebagai masyarakat yang ikut mengamati Debat Calon Presiden dan Wakil Presiden tahun 2024 sangat menyayangkan bahwa AMDK botol plastik masih disajikan bagi peserta yang menghadiri perhelatan tersebut," terangnya. Padahal River Warrior selama ini aktif menkampanyekan pengurangan penggunaan plastik sekali Pakai.
Thara bilang, sampah botol plastik sekali pakai AMDK dapat mengancam kesehatan manusia. Penelitian terbaru menemukan bahwa air kemasan mengandung ratusan ribu partikel mikroplastik dan nanoplastik yang dapat masuk dan merusak sel-sel tubuh.
Mikroplastik merupakan serpihan plastik berukuran <5mm yang dapat berpindah melalui jaringan saluran pencernaan atau paru-paru, dan dapat mendistribusikan bahan kimia sintetis yang berpotensi berbahaya ke seluruh tubuh dan masuk ke dalam sel.
Satu liter air setara dengan dua botol air minum ukuran 500 mL, mengandung rata-rata 240.000 serpihan plastik yang 90% komposisinya adalah nanoplastik.
"Dampak kesehatan dari plastik yang tertelan masih belum jelas namun mikroplastik dalam tubuh manusia dapat menyebabkan stres dan kerusakan fisik, apoptosis, nekrosis, peradangan, stres oksidatif, dan respons kekebalan tubuh," terangnya.
Kedua, sampah botol plastik sekali pakai AMDK mencemari sungai, laut, dan biota. Di Indonesia, masalah sampah plastik menjadi problem nasional.
Diketahui Indonesia menjadi kontributor terbesar kedua polusi plastik di lautan dunia setelah Cina. Setiap harinya, Indonesia memproduksi 175.000 ton sampah, dengan sekitar 14% atau 24.500 ton per hari merupakan sampah plastik.
Editor : Ali Masduki