SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur serius menangani fenomena Janda Usia Sekolah (JUS). Tercatat, jumlah janda yang masih usia sekolah mencapai 800-orang, mereka menikah karena hamil duluan.
Fakta ini menjadikan BKKBN PR yang sangat berat, karena BKKBN mengharapkan turunnya praktik pernikahan dini bisa dilakukan di masyarakat. Kenyataannya JUS justru meningkat.
Kepala Perwakilan BKKBN, Maria Ernawati, mengungkapkan permasalahan ini dalam sebuah talkshow bertema "Ibu Sehat Cegah Stunting" di Surabaya. Dia menyoroti tingginya angka perceraian, terutama perceraian usia muda, yang meninggalkan sejumlah besar Janda Usia Sekolah.
Menurut Erna, upaya pencegahan lahirnya bayi stunting harus dimulai dengan memastikan calon ibu sehat dan memperhatikan asupan gizi selama kehamilan. Namun, keterkaitan antara pernikahan dini dan tingginya angka perceraian menjadi kendala utama.
"Data terbaru menunjukkan bahwa Janda Usia Sekolah atau JUS di bawah usia 15 tahun mencapai sekitar 800-an, sementara JUS usia 15 hingga 19 tahun mencapai kurang lebih 1500-an. Mereka terjerat dalam pernikahan dini karena kehamilan yang tidak diinginkan, dan setelah melahirkan, banyak di antara mereka harus menghadapi kenyataan perceraian," ungkapnya.
Editor : Arif Ardliyanto