Hal ini tentu tidak lepas berdasarkan survei mengutip data bahwa 35,71% ahli optimis pada tahun 2024 kondisi pariwisata Indonesia akan membaik seperti sebelum pandemi.
Selain itu, menurut unggahan instagram Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, ada beberapa potensi tren wisata di tahun ini, antara lain:
Pemesanan yang lebih cepat dan mudah. Di era teknologi ini, orang lebih suka bikin pemesanan wisata, mulai dari akomodasi liburan, restoran termasuk pembelian tiket yang diakses secara online cenderung lebih diminati.
Selain itu, tren berwisata dengan pengalaman budaya yang penuh makna seperti mempelajari budaya dan adat istiadat unik masyarakat bakal diminati. “Tentunya tujuan wisata yang bekerja dengan LinKita akan terus bertambah, selain di Bali dan Jawa serta beberapa tempat lainnya. Dengan ekosistem wisata serta digital tentunya akan memberikan efek domino yang luar bisa untuk pertumbuhan ekonomi,” imbuh Didin.
Penggunaan teknologi digital untuk pembayaran berkonsep cashl'ess terus melahirkan inovasi yang tidak pernah berhenti demi kemudahan pelanggan. Seperti yang dilakukan oleh PT Gerbang Pembayaran Indonesia melalui program co-branding LinKita untuk memudahkan akses pembayaran digital yang dilengkapi dengan berbagai kemudahan lain untuk mendukung transaksi keuangan secara digital.
Didin yang juga penggerak industri digital payment menyebutkan, sinergi yang dilakukan oleh LinKita adalah salah satu upaya mewujudkan digitalisasi wisata tanah air sebagai lompatan besar bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
Mengingat konsep digital tourism secara tidak langsung membuat masyarakat semakin melek dan ikut beradaptasi dalam perkembangan teknologi. Tentu bukan hal yang sulit, karena gaya hidup masyarakat cenderung cepat dan bersentuhan langsung dengan internet.
Adanya layanan tiket wisata tentunya menambah fasilitas LinKita yang hingga awal Januari diunduh lebih dari 25 ribu pelanggan via playstore. Dimana sebelumnya LinKita telah menawarkan variasi produk terlengkap, termasuk layanan PPOB (Payment Point Online Bank), dengan harga kompetitif, termasuk layanan transfer dan tarik tunai, e-money, transaksi PPOB (Payment Point Online Banking) pembayaran online, berbagai tagihan rutin, pembelian paket data hingga pembelian tiket transportasi dalam satu aplikasi yang mudah.
“Dengan digitalisasi wisata, LinKita terus berkomitmen untuk menghadirkan inovasi-inovasi baru untuk terus memberikan kemudahan dalam bidang yang lebih luas di luar elektronik payment bagi seluruh masyarakat Indonesia,” pungkas Didin Noor Ali yang juga aktif di financial technology.
Editor : Arif Ardliyanto