get app
inews
Aa Text
Read Next : Bank Mandiri Optimistis Ekonomi Indonesia Tetap Solid di Tengah Dinamika Global

Mandiri Investment Forum 2024 Buka Keran Investasi di Indonesia

Rabu, 21 Februari 2024 | 16:46 WIB
header img
Dari kiri, Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas Silva Halim, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Eka Fitria dan Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro saat konferensi pers Road to MIF 2024. Foto/Istimewa

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Mandiri Investment Forum 2024 digadang-gadang bisa membuka keran investasi di Indonesia. Forum investasi tahunan terbesar yang digelar oleh Bank Mandiri bersama anak perusahaan Mandiri Sekuritas ini akan berlangsung selama lima hari mulai dari tanggal 4 Maret 2024 hingga 8 Maret 2024, dengan rangkaian acara yang terdiri dari Macro Day, Investment Day, Site Visit, dan Corporate Day.

Lebih megah dari tahun sebelumnya, event utama Macro Day akan diadakan pada tanggal 5 Maret 2024 yang diselenggarakan secara hybrid, dengan perkiraan peserta mencapai lebih dari 20.000 peserta. 

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Eka Fitria menjelaskan, MIF 2024 akan menjadi penyelenggarakan yang ke-13 dan menjadi wujud konsistensi Bank Mandiri dalam mendorong keran investasi di Indonesia dengan melibatkan ragam investor dan pembicara terkemuka dari dalam dan luar negeri. 

Mengusung tema ‘Thriving Through Transition’ MIF 2024 akan membahas isu-isu strategis yang berkaitan dengan prospek ekonomi Indonesia di tengah tahun pemilu global atau super election year. 

“MIF kali ini membahas sumber-sumber pertumbuhan yang penting bagi Indonesia salah satunya sektor manufaktur dan pertanian,” terang Eka di Jakarta, Rabu (21/2/2024). 

Bukan tanpa sebab, berdasarkan hasil riset Tim Ekonom Bank Mandiri sektor manufaktur memiliki kontribusi yang terbesar terhadap PDB, namun kontribusinya cenderung menurun dari kisaran 20% sebelum pandemi menjadi 18%. 

Revitalisasi sektor manufaktur sangat penting karena sebagian industri pada sektor ini dapat menghasilkan nilai tambah yang signifikan dan menyerap tenaga kerja yang cukup besar.

Sementara sektor pertanian merupakan sektor dengan kontribusi terbesar kedua pada pertumbuhan ekonomi. “Dengan risiko perubahan iklim yang semakin tinggi, ketahanan pangan menjadi isu yang penting untuk mencapai keberlanjutan ekonomi,” tambah Eka.

Tidak cuma itu, tahun ini MIF juga akan membahas mengenai tren terkini dalam digitalisasi yaitu perkembangan Artificial Intelligence (AI). 

Pesatnya teknologi AI menciptakan peluang efisiensi ekonomi namun juga menciptakan risiko tergantikannya beberapa jenis pekerjaan di mana dampaknya terhadap ekonomi perlu diantisipasi. 

“Melalui tema yang relevan dengan situasi ekonomi saat ini, ribuan investor lokal dan internasional juga akan turut menghadiri MIF 2024 secara offline maupun daring,” imbuh Eka. 

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut