Surat Imajiner Menghebohkan, Intrik Dibalik Pemilu 2024 Terbongkar, Begini Penjelasan Komeng

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Sebuah surat imajiner yang mengklaim ditulis oleh Komeng untuk Grace Natalie dan PSI telah menjadi buah bibir di media sosial. Surat terbuka tersebut memunculkan banyak spekulasi terkait perolehan suara mengejutkan Komeng dalam Pemilu 2024.

Namun, dalam sebuah podcast bersama Deddy Corbuzier, Komeng dengan tegas membantah bahwa ia adalah penulis surat tersebut. "Saya sudah menyanggah tadi pagi, banyak wartawan yang bertanya kepada saya. Saya jawab bahwa itu bukan karya saya," ujar Komeng pada Kamis (22/2/2024).

Dalam kesempatan yang sama, Deddy Corbuzier juga memberikan pandangannya secara pribadi dan menjelaskan esensi dari surat imajiner yang viral tersebut. 

"Saya membaca surat tersebut sebagai sesuatu yang artifisial, sebuah surat imajiner. Ini menunjukkan bahwa tidak ada surat fisik yang ada, tetapi seseorang secara imajinatif membuat surat seolah-olah itu berasal dari Komeng," kata Deddy Corbuzier.

Pria yang memiliki nama lengkap Alfiansyah Komeng ini menegaskan, surat imajiner untuk Grace Natalie dan PSI tersebut dibuat oleh orang lain. Dan bukan oleh dirinya.

"Berarti bayangan dia tuh surat, bayangan yang nulis. Disangkanya saya yang bikin," ujar Komeng.

Komeng juga menyesalkan jika penulis surat tersebut tidak meminta izin kepada dirinya untuk mencantumkan namanya. "Ini imajiner, berarti ada orang yang nulis. Tapi, biasanya harus izin. Nah, ini gak izin," tandasnya.

Diketahui, Pelawak senior Alfiansyah Komeng hampir dipastikan lolos sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Jawa Barat mengingat perolehan suaranya sudah lebih 1,8 juta, tak tertandingi oleh calon senator lain kontestan Pemilu 2024.

Meski tak melakukan kampanye khusus untuk memikat warga agar memilihnya, Komeng bukan berarti tak punya visi-misi. Ia punya tekad kuat ingin mengangkat derajat para komedian Indonesia dan memajukan dunia komedi yang selama ini dianggap kurang dapat perhatian dari pemerintah.

Editor : Arif Ardliyanto