Sementara Direktur Direktorat Kerjasama dan Pengembangan Usaha (DKPU) ITS, Tri Joko Wahyu Adi, ST, MT, PhD mengatakan, selain capaian tersebut output program ini ada lebih dari 90 persen peserta menyatakan bahwa kegiatan ini berguna dan kemampuan digital dapat digunakan untuk untuk meraih pekerjaan di platform digital.
“Mampu membuat perubahan dalam memecahkan masalah yang ada. Mereka para peserta juga tertarik untuk mengembangkan keterampilan digitalnya dan berpartisipasi lebih lanjut pada pelatihan-pelatihan yang tersedia,” terangnya.
Dikatakannya, rangkaian kegiatan Program Pelatihan Digital Skills dilaksanakan mulai 13 Juli 2023 sampai 29 Februari 2024. Dilaksanakan dalam tiga tahap, mulai dari sosialisasi ke sekolah sasaran, FGD, pelatihan trainer dan mentor, grand lauching, pelatihan siswa, uji keterampilan, workshop, bootcamp, hingga presentation day, yang digelar 28 Februari 2024 ini.
“Pelatihan ini merupakan extend program SMA Doubletrack. Selain mendapatkan kecakapan kerja dan kecakapan wirausaha yang telah didadapatkan di SMA Doubletrack siswa diberkan bekal keterampilan baru, keterampilan digital,” ujarnya.
Dua Siswi SMA Negeri 1 Pilangkenceng, Madiun Bidang IoT (Internet of Thngs Terbaik pada acara “Demo Day, Program Digital Skills Unicef untuk Generasi Terampil”, di Surabaya, Rabu (28/2) .
Bentuk kegiatan lainnya selain pelatihan dan pembekalan peserta antara lain lomba produk digital yang bertujuan untuk mendorong siswa menciptakan produk digital yang inovatif, serta membangkitkan semangat dan kreativitas mereka dalam belajar digital skills, juga Bina Karier dan Kewirausahaan, dilakukan untuk pembinaan karier dan kewirausahaan kepada peserta serta Bakti Karya Digital bertujuan untuk membangkitkan kepedulian dan rasa tanggung jawab sosial, peserta.
“Hal menarik lainnnya, Program Pelatihan Digital Skills ini peserta diwajibkan melakukan Bakti Karya Digital, sebuah kegiatan bakti sosial dengan memanfaatkan keterampilan digital yang telah dipelajari siswa dari pelatihan. Bentuknya membantu masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan di lingkungan sekitar,” katanya.
Tri Joko Wahyu Adi menambahkan, program ini melibatkan 52 SMA Negeri dan Swsata di kawasan pinggiran kota, yang sebagian besar siswanya tidak melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan 10 lembaga Non Formal Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kota Surabaya yang menyelenggarakan Paket C.
Kegiatan Digital Skills periode tahun 2023 diikuti oleh 2.042 remaja dari 62 sekolah dari 30 kabupaten dan kota dengan rincian, peserta perempuan 1.223 (60%) dan laki-laki 819 (40%), dan disabilitas 27 siswa (1%), dengan didukung 62 trainer, 11 mentor, dan 112 mitra dunia usaha dunia industri (DUDI). (Surabaya, 28 Februari 2024)
Editor : Ali Masduki