SURABAYA, iNews.id – Jabatan Ed Woodward sebagai CEO Manchester United bakal berakhir dan digantikan Richard Arnold. Bagi suporter Setan Merah, kepergian Ed Woodward telah ditunggu karena dianggap tidak membawa MU ke jalur juara.
Mengapa seperti ini!, Ed Woodward dianggap tidak membawa keuntungan bagi MU, selama menjabat orang nomor satu di MU tidak pernah mendapatkan juara liga Inggris.
Sepak terjang Woodward, ia mulai bekerja untuk Pricewaterhouse Coopers di departemen akuntansi dan penasihat pajak pada 1993. Kemudian bergabung dengan J.P. Morgan and Co sebagai bankir investasi di departemen merger dan akuisisi pada 1999.
Pada 2005, Woodward menasihati keluarga Glazer selama akuisisi MU. Keluarga tersebut kemudian merekrut Woodward untuk bergabung dengan klub dalam peran "perencana keuangan". Kemudian, Woodward diberi tanggung jawab atas operasi komersial dan media.
Dalam peran ini, Woodward dianggap berhasil MU dalam mengikat kesepakatan sponsor yang menguntungkan dengan perusahaan di seluruh dunia. Itu terbukti dengan pendapatan komersial klub pada 2012 yang mencapai 117,6 juta pounds (Rp2,29 triliun) dari sebelumnya 48,7 juta pounds (Rp950 miliar) pada 2005.
Atas usahanya itu, Woodward diangkat ke dewan direksi dan ditunjuk sebagai wakil ketua eksekutif Manchester United pada 2012. Setelah David Gill pensiun pada tahun berikutnya, Woodward dipromosikan ke peran CEO.
Sayangnya kekuatan finansial yang menjadi keberhasilan Woodward tidak terjadi di lapangan. Selama masa tugasnya, 8,5 tahun Woodward tidak berhasil menyaksikan Setan Merah meraih gelar Liga Premier dan Liga Champions. Hanya Liga Europa, Piala FA, dan Piala Liga sebagai pencapaian maksimalnya.
Editor : Arif Ardliyanto