Pertama, striker handal adalah Boaz Salossa. Namun dia beruntung tak sering repot menjaga Boaz dalam pertandingan, karena mereka lebih lama jadi rekan satu tim di Persipura.
"Saya beruntung tidak perlu susah payah menjaga dia (Boaz). Namun saya bersyukur ketika menjaganya dalam latihan. Secara tidak langsung itu meningkatkan performa saya. Karena saya sering hadapi striker terbaik di Indonesia,” kata Ricardo.
Musim ini, sebenarnya Boaz jadi lawan, lantaran dia sudah hengkang ke Borneo FC. Namun tetap saja dia tidak terlalu sering mengawal Boaz dalam pertandingan resmi.
Sedangkan striker kedua dan ketiga adalah Bambang Pamungkas dan Cristian Gonzales. Dia merasakan sulitnya mengawal dua penyerang itu saat masih di usia emas.
Seperti diketahui, BP, sapaan Bambang Pamungkas merupakan striker komplet dan kuat dalam duel udara. Sedangkan Gonzales, striker oportunis dengan insting gol tinggi.
Hanya saja dua penyerang ini sudah tidak berkiprah di Liga 1. BP jadi manajer tim Persija Jakarta. Sedangkan Gonzales beredar di Liga 2.
Lantas siapa striker keempat? Ricardo Salampessy menyebut nama yang cukup mengejutkan. Yakni Herman Dzumafo. Striker 41 tahun yang kini membela Bhayangkara FC tersebut dianggap sebagai striker yang paling merepotkan.
"Sebenarnya ada beberapa striker asing lain yang bagus. Tapi saya paling tidak suka kalau menjaga Herman Dzumafo. Karena dia mainnya kuat sekali,” jelasnya.
Editor : Arif Ardliyanto