SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Ketegangan yang muncul antara Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya dan Wali Kota, Eri Cahyadi, menjadi sorotan tajam. Bahkan ada indikasi pihak Wali Kota menyewa buzzer untuk menilai NU Surabaya sebagai organisasi baperan.
Direktur Eksekutif Lazisnu Surabaya, Adi Rosyadi, mengekspresikan keheranannya atas penilaian yang terkesan meremehkan dari sebagian pihak. Ia menduga orang yang mengatakan PCNU Surabaya baperan merupakan seorang buzzer yang disewa untuk menjelekkan nama NU.
"Saya sampai heran, NU dibilang baperan. Jangan-jangan orang yang bilang NU baperan itu adalah buzzer yang disewa! Kok sampai tega bilang begitu?" katanya.
Adi menegaskan sikap PCNU Surabaya bukanlah reaksi yang berlebihan, melainkan sebuah respons yang sesuai dengan prinsip kebersamaan. Menurutnya, pernyataan yang disampaikan oleh Ketua PCNU Surabaya, Ir H. Masduki Toha, merupakan sikap yang tepat dan jauh dari kesan 'baperan'.
"Kami tidak hanya sekadar menyuarakan ketidaksetujuan, tapi kami juga siap memberikan kontribusi positif untuk kemajuan Kota Surabaya," tegasnya.
Editor : Arif Ardliyanto