Telkomsel juga menjadi yang pertama menghadirkan jaringan 4G di Kapal Pelni. Kemudian menjadi salah satu pendiri Autonomous Networks di dunia yang telah diimplementasikan di Indonesia. Sehingga, jaringan dapat mendeteksi, mendiagnosis, mengoptimalkan, dan memulihkan fungsi secara mandiri dan otomatis dengan lebih cepat. “Telkomsel saat ini memiliki 257.300 BTS yang tersebar di seluruh pelosok negeri,” tandas Nugroho.
Dia menambahkan, segmen bisnis digital mencatat kinerja positif di kuartal satu tahun 2024 dengan tumbuh sebesar 8,6% year on year (YoY). Segmen ini meningkatkan kontribusinya terhadap pendapatan perusahaan menjadi 89,9% dari 84,4% tahun lalu. “Telkomsel terus beradaptasi dan berinovasi untuk menghadapi berbagai tantangan dengan bertransformasi ke arah bisnis digital baik untuk segmen Business-to-Business (B2B) maupun Business-to-Consumer (B2C),” ungkapnya.
Di segmen B2C, Telkomsel secara konsisten menyajikan solusi produk dan layanan digital yang memberikan nilai tambah dan berorientasi pada pelanggan, seperti mengintegrasikan layanan IndiHome ke dalam jaringan Telkomsel, menghadirkan layanan Fixed Mobile Convergence (FMC), dan meluncurkan produk Telkomsel One. Tak hanya itu, Telkomsel juga telah menghadirkan layanan Embedded Subscriber Identity Module (eSIM) untuk pelanggan di dalam dan luar negeri.
Nugroho menegaskan, dampak nyata kontribusi Telkomsel diperkuat dengan hasil riset dan penelitian terbaru yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LDUI). Hasil riset ini menunjukkan bahwa, Telkomsel tidak hanya menjadi pelopor dalam menyediakan layanan telekomunikasi, tetapi juga menjadi penggerak dalam memacu pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
“Hasil riset tersebut terbagi menjadi tiga temuan utama, yakni Internet Telkomsel Berkontribusi Terhadap Perekonomian Indonesia, Internet Telkomsel Membantu Digitalisasi Usaha, dan Internet Telkomsel Meningkatkan Omzet Usaha,” terangnya.
Temuan pertama menemukan bahwa, Telkomsel berkontribusi terhadap perekonomian nasional, dimana setiap peningkatan payload Telkomsel sebesar 100 TB di setiap kabupaten/kota berdampak pada peningkatan PDRB per kapita hingga Rp1,7 miliar, sementara peningkatan jumlah pelanggan sebanyak 1.000 orang dapat meningkatkan PDRB per kapita hingga Rp8,6 miliar.
Selain itu, Telkomsel juga memberikan kontribusi sebesar 1,6 persen terhadap PDB nasional. Pada temuan kedua, menyatakan bahwa Telkomsel turut berperan dalam memfasilitasi digitalisasi usaha di Indonesia. Dengan dukungan internet Telkomsel, sebanyak 45,7 persen pelaku usaha telah terintegrasi dengan platform e-commerce dan social commerce, yang secara signifikan meningkatkan keuntungan bersih mereka hingga 3 kali lipat dibandingkan pelaku usaha yang tidak terintegrasi pada platform digital.
Tidak hanya itu, Telkomsel juga memungkinkan pelaku usaha untuk meningkatkan efisiensi komunikasi dengan pemasok dan pelanggan, sehingga memperluas jangkauan pasar dan memfasilitasi pertumbuhan bisnis secara keseluruhan.
Pada temuan ketiga, hasil riset menyatakan bahwa internet Telkomsel mendukung peningkatan omzet pelaku usaha. Dengan adanya koneksi internet yang cepat dan andal dari Telkomsel, pelaku usaha dapat mengalami peningkatan omzet hingga lebih dari 50 persen dan meningkatkan jangkauan penjualan usaha naik dua kali lipat setelah menggunakan Telkomsel (dari 20,6 persen menjadi 46,7 persen).
Secara keseluruhan, hasil riset dari LDUI kembali menegaskan bahwa Telkomsel tidak hanya sekadar perusahaan telekomunikasi digital, tetapi juga mitra strategis dalam mewujudkan visi pemerintah untuk membangun ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan terus berinovasi dan berinvestasi dalam infrastruktur digital, Telkomsel menjadi salah satu pilar pendukung yang dapat memacu kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Sementara itu, Memperingati hari jadi ke-29, Telkomsel menghadirkan beragam program produk dan layanan bernilai tambah seperti Paket Surprise Deal yang menawarkan paket data khusus dengan jumlah kuota besar dengan harga yang menarik.
Editor : Arif Ardliyanto