get app
inews
Aa Read Next : Strategi Mahasiswa Untag Surabaya Bantu Kenalkan Keindahan dan Potensi Desa Kendalpecabean

Masyarakat Desa Kendalpecabean Belajar Mengolah Tanaman Obat Menjadi Peluang Ekonomi

Senin, 17 Juni 2024 | 05:10 WIB
header img
Kelompok KKN Non Reguler 09, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Sub Kelompok 3. Mengembangkan Apotek Hidup di Desa Kendalpecabean, Kecamatan Candi, Sidoarjo. Foto: Filzah Primardiningtyas

SIDOARJO, iNewsSurabayaid - Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai wujud nyata penerapan ilmu dan keterampilan yang diperoleh selama di perguruan tinggi. Kegiatan ini merupakan sarana bagi mahasiswa untuk berkontribusi langsung kepada masyarakat sekitar.

Salah satu program kerja dalam KKN adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat desa, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola sumber daya lokal dan kesejahteraan mereka. Program ini membutuhkan strategi pemberdayaan melalui pelatihan dan pendampingan yang efektif.

Contoh nyata dari program ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok KKN Non Reguler 09, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Sub Kelompok 3, berfokus pada pengembangan Apotek Hidup di Desa Kendalpecabean, Kecamatan Candi, Sidoarjo. Mereka melakukan penanaman dan pengolahan Tanaman Obat Keluarga (TOGA), yang merupakan tanaman obat yang biasanya ditanam di pekarangan rumah. Meski sederhana, TOGA memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Berikut adalah beberapa manfaat TOGA dari berbagai aspek:

1. Aspek Kesehatan: TOGA digunakan sebagai obat tradisional yang efektif dalam pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit.

2. Aspek Lingkungan: Budidaya TOGA membantu melestarikan tanaman obat yang mungkin terancam punah dan juga berkontribusi pada penghijauan dan estetika lingkungan.

3. Aspek Ekonomi: TOGA dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dengan menjadikannya komoditas yang bernilai jual tinggi setelah diolah.

4. Aspek Sosial Budaya: Penanaman TOGA melestarikan budaya leluhur dalam memelihara kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam era modern ini, kesadaran akan pentingnya hidup sehat semakin meningkat. Banyak orang mulai mengonsumsi makanan dan obat-obatan alami, termasuk tanaman obat tradisional. TOGA juga memiliki potensi ekonomi yang signifikan, yang dapat diolah menjadi berbagai produk bernilai ekonomis dengan inovasi yang tepat. Pemberdayaan TOGA sebagai produk olahan bernilai ekonomi membuka peluang usaha baru bagi masyarakat, sehingga manfaat kesehatannya dapat berjalan seiring dengan potensi ekonominya.

Kelompok KKN Non Reguler 09 Untag Surabaya, yang terdiri dari Filzah, Galuh, dan Eliza, memanfaatkan TOGA sebagai bahan baku utama dalam pembuatan produk olahan bernilai ekonomis di Desa Kendalpecabean. Mereka bekerja sama dengan ibu-ibu PKK desa tersebut. Sebelumnya, ibu-ibu PKK Desa Kendalpecabean sudah mulai memanfaatkan TOGA dengan mengolahnya menjadi produk seperti minuman jamu sinom. 

Sementara itu, dilaksanakan Pertemuan Rutin Tim Penggerak PKK, pada Selasa (28/05), ibu-ibu PKK dari Pokja III memaparkan proses pembuatan minuman sinom, menggunakan bahan baku dari lingkungan sekitar balai desa. Dengan adanya pertemuan ini, tim KKN memperkenalkan inovasi produk lain dari TOGA.

Rangkaian kegiatan mereka meliputi penanaman TOGA pada Sabtu (01/06/) dan sosialisasi mengenai TOGA pada Minggu (02/06/), kegiatan tersebut bertujuan untuk lebih memperkenalkan berbagai jenis TOGA dan pemanfaatannya, terutama untuk menjaga kesehatan. Mereka juga memperkenalkan produk olahan seperti puding kunyit, wedang uwuh, dan beras kencur.

Filzah, salah satu anggota KKN, Berharap agar program ini dapat meningkatkan kesehatan dan memberikan peluang ekonomi kepada masyarakat setempat.

"Kami berharap program ini tidak hanya membantu meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pemanfaatan TOGA dan juga memberikan peluang ekonomi yang berkelanjutan bagi warga Desa Kendalpecabean." Katanya

Dalam kegiatan sosialisasi, mereka mempraktekkan cara pembuatan puding kunyit yang bisa dijual, diikuti oleh sekitar 16 ibu-ibu PKK Desa Kendalpecabean. Kegiatan ini sangat menarik bagi ibu-ibu untuk berinovasi dalam pembuatan produk. Selain pengolahan, mereka juga memberikan gambaran mengenai pengemasan produk agar lebih menarik bagi konsumen.

Penulis: Filzah Primardiningtyas

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut