Sementara Assoc. Prof. Ferry Jie menguraikan Sustainability Supply Chain Framework, menyoroti pentingnya riset masa depan dan peluang dalam rantai pasok yang berkelanjutan. Shaista Wasiuzzaman mengupas Board Gender Diversity dan kinerja ESG di ASEAN, serta peran pemerintah dan regulasi dalam meningkatkan kinerja tersebut.
Keynote speaker kedua, Anggota Dewan Komisioner OJK, Agusman, MBA., Ph.D., mengupas peran OJK sebagai regulator dalam menjaga stabilitas sistem keuangan dan meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.
"Komitmen OJK dalam berbagai inisiatif dan regulasi untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan serta mendorong keuangan berkelanjutan," ujarnya.
Pada hari pertama, konferensi ditutup dengan Gala Dinner di kantor Pemerintah Kota Surabaya yang dihadiri oleh Walikota Surabaya, Eri Cahyadi. Hari kedua menghadirkan seminar paralel yang mencakup topik-topik seperti Akuntansi Manajemen, Akuntansi Keuangan, Sistem Informasi, Pengauditan, Perpajakan, Akuntansi Sektor Publik, Akuntansi Syariah, Good Corporate Governance, dan Environment Social Governance (ESG).
Narasumber internasional seperti Miyu Uehara (Kanda University International Studies Jepang) dan Muhammad Safdar (mahasiswa S-3 Universitas Airlangga dari Pakistan) turut berbagi ilmu.
Prof. Dr. Lindawati Gani dari DPN IAI memberikan pemaparan tentang peningkatan kompetensi dan sertifikasi IAI. Konferensi ini ditutup dengan pemberian penghargaan termasuk Best Paper International Conference KRA XI 2024.
Konferensi ini tidak hanya memberikan wawasan baru tentang peran akuntansi dalam pembangunan berkelanjutan tetapi juga memperkenalkan praktik terbaik dalam kolaborasi internasional dan inovasi dalam penelitian akuntansi.
Diharapkan dengan semangat patriotisme, para akuntan dapat terus berkontribusi signifikan dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua.
Editor : Arif Ardliyanto