Puti menekankan pentingnya peran pemerintah dalam menyediakan fasilitas yang memadai jika sektor swasta tidak mampu. "Jika kita tidak punya gedung yang layak, bagaimana seniman internasional bisa datang ke sini?" tambahnya.
Sebagai contoh, ia mengkritik bahwa konser grup band luar negeri selalu diadakan di Gelora Bung Karno. "Kenapa kita tidak membangun gedung konser yang kualitasnya setara, dengan infrastruktur dan sound system yang khusus untuk konser?" tanyanya.
Puti saat menyaksikan dalang cilik dan reog anak-anak di Surabaya. Foto iNewsSurabaya/arif
Puti juga menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur seni dan budaya sebagai bagian dari political will pemerintah. Ia mempertanyakan kesiapan Ibu Kota Negara (IKN) baru dalam menyediakan fasilitas pertunjukan seni yang representatif seperti di Jakarta atau Surabaya.
"Saya tidak tahu apakah di IKN akan ada gedung pertunjukan yang memadai untuk acara internasional," ujarnya.
Namun, Puti mengapresiasi perkembangan kesenian di Jawa Timur, khususnya di Surabaya dan Sidoarjo. "Banyak ragam seni budaya, terutama tari, yang berkembang di sini," katanya.
"Pemda harus serius dalam melestarikan dan mengembangkan seni, serta memberikan ruang bagi seniman untuk tampil," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto