Kemudian Program Kredit Sejahtera (Prokesra), bantuan permodalan untuk bumdesa, bantuan usaha untuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan bantuan usaha untuk Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE).
“Penyaluran kredit UMKM pada triwulan I 2024 mencapai Rp217,79 triliun atau tumbuh 7,39 persen secara year on year. Kinerja penyaluran kredit UMKM skala mikro tercatat tumbuh 10,82 persen dan kinerja penyaluran kredit UMKM skala kecil tumbuh 4,90 persen secara year on year,” tuturnya.
Ketiga, mengurangi wilayah kantong-kantong kemiskinan berupa rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) bekerja sama dengan Dinas PU Bina Marga, Kodam V/Brawijaya dan Lantamal V, kemudian jambanisasi serta program elektrifikasi.
Meski begitu, Pj. Gubernur Adhy menekankan capaian ini akan menjadi penyemangat untuk mewujudkan komitmen bersama. Pasalnya ditegaskan, pihaknya konsen untuk mencapai target zero kemiskinan ekstrem di Jatim hingga akhir 2024.
"PR kita masih banyak. Kami tidak akan berhenti sampai kemiskinan ekstrem di Jawa Timur angkanya nol. Semua orang harus sejahtera karena ini cita-cita bangsa yang sudah tercantum di UU 1945," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto